-->

"Kami Lulus, Tapi Tidak Punya Sekolah", Lebih Dari 11 Ribu Siswa Makassar Kehilangan Kursi di SMA Negeri




Makassar, Sulawesibersatu.com — Mereka datang dengan senyum, membawa ijazah kelulusan. Tapi pulang dengan mata sembab dan hati hampa. Lebih dari 11.000-an anak di Kota Makassar resmi kehabisan tempat di SMA Negeri. Total kursi yang tersedia hanya 8.508. Tapi yang mendaftar? Lebih dari 22.000 siswa. Artinya, satu dari dua anak akan tersingkir, bahkan sebelum masuk gerbang sekolah.


Fitriani, seorang ibu rumah tangga, menggenggam tangan anaknya yang diam sejak pagi. Ia baru saja tahu jika anaknya gagal masuk semua sekolah negeri yang didaftar. “Kami cuma ingin anak kami sekolah, pak. Tapi sekolah negeri penuh, swasta mahal... Kami harus ke mana?” ujar Fitriani sedih pada Jumat (13/6).


Empat SMA Favorit yaitu SMA Negeri 1, 2, 5, dan 17 sudah mengisi seluruh kursi. Sementara sekolah lain nyaris kolaps oleh membludaknya pendaftar. Sistem zonasi, nilai, dan prestasi tak lagi bisa menampung realita, pendidikan makin sempit bagi mereka yang tak punya pilihan.


Data Dinas Pendidikan mencatat, total lulusan SMP tahun ini diperkirakan sebanyak 109.440 siswa, daya tampung SMA Negeri Makassar sebanyak 8.508 kursi, jumlah pendaftar lebih 22.000 siswa dan yang tak tertampung sebanyak lebih 11.000 anak.


Dinas Pendidikan Sulsel menjanjikan solusi yaitu bekerja sama dengan sekolah swasta, membuka opsi homeschooling dan sekolah daring. Tapi banyak keluarga bertanya, siapa yang membiayai? Siapa yang mendampingi? Siapa yang benar-benar peduli?


Prof. Arismunandar, Ketua Dewan Pendidikan Sulsel menegaskan. “Kalau Sekolah Negeri tidak cukup, Sekolah Swasta harus hadir. Harus ada kuota gratis bagi siswa miskin. Kalau tidak, kita akan melihat lebih banyak anak putus sekolah bukan karena malas, tapi karena sistem menutup pintu mereka,” jelasnya. 


Ini bukan sekadar berita. Ini tentang generasi. Tentang ribuan anak yang punya semangat, tapi tak punya tempat. Tentang keluarga-keluarga yang tak ingin apa-apa… selain agar anaknya tetap bisa sekolah.


Pertanyaannya, apakah kita akan membiarkan mereka belajar sendiri, atau berdiri bersama agar tak ada mimpi yang gagal hanya karena tak ada kursi? (Irwan Daeng Gassing/MH)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to ""Kami Lulus, Tapi Tidak Punya Sekolah", Lebih Dari 11 Ribu Siswa Makassar Kehilangan Kursi di SMA Negeri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel