-->

 



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Ilham adalah Politisi Lama Tetapi Masih Hijau


Sultra,Sulawesibersatu.com - Masalah dukungan partai politik menjadi tema menarik dalam Pilkada Buton Utara tahun ini. Mungkin saja hal ini disebabkan karena penundaan tahapan akibat Covid-19. Pendafataran dan penetapan pasangan calon yang seharusnya dilakukan pada bulan Juni harus bergeser ke bulan September membuat rekomendasi partai pengusung pasangan calon ikut tertunda. Akibatnya masalah rekomendasi partai pengusung ini menjadi materi debat yang hampir tidak pernah berakhir di media sosial. Akhir-akhri ini Partai Golkar yang menjadi pusat diskusi menarik.

Komentar Ketua Tim Pemenangan RIDA yang menyebutkan bahwa DPP Partai Golkar memilih Ridwan Zakariah untuk diusung sebagai calon Bupati di Buton Utara mendapat reaksi keras dari kader Partai Golkar Buton Utara saudara Ilham (Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPD Partai Golkar Kabupaten Buton Utara). Menurut Ilham komentar Muh. Rukman Basri Zakariah yang mengklaim bahwa DPP partai Golkar telah memilih Ridwan Zakariah adalah propaganda dan merupakan bentuk ketakutan terhadap Tim Gasful yang sudah lama solid. Ilham juga menjelaskan bahwa prosedur legal pengusulan calon bupati lewat pintu Golkar dan satu-satunya yang sudah memenuhi prosedurl adalah Muh. Aswadi Adam yang sekarang berpasangan denga Fahrul Muhammad.

Namun polemik tersebut rupanya belum berhenti. Lilik Asron, Ketua Tim Milenial RIDA (Ridwan - Ahali) menanggapi komentar Ilham. Menurutnya Ilham adalah politisi yang sudah lama bergelut di dunia politik tetapi rupanya dia masih hijau dalam menanggapi persoalan politik. Menurut Asron tuduhan Ilham mengenai komentar Rukman sebagai propaganda dan bentuk ketakutan adalah tuduhan yang terburu-buru dan tidak berdasar.

“Saya tidak akan mempersoalkan komentar Ilham terkait prosedur pengusulan bakal calon bupati di partai berlambang beringin itu. Persoalan prosedur adalah persoalan rumah tangga partai. Tidak elok jika saya harus komentari itu. Saya hanya ingin mempersoalkan tuduhan Ilham yang menyebut ketua Tim Pemenangan RIDA membuat propaganda dan takut pada gerakan tim ASRUL (Aswadi - Fahrul),” kata Asron melalui whatsapp.

Menurut Asron, sebaliknya justru Ilham yang galau dan takut akibat isu dukungan Partai Golkar yang beredar di media sosial. Karena galau dan takut, Ilham pernah menyebut orang lain “sakit jiwa” karena memberikan analisis tentang arah dukungan Partai Golkar. Fakta ini menurut Asron menunjukkan kedewasaan berpolitik Ilham yang masih kurang sebab dia tidak toleran terhadap analisis dan prediksi politik orang lain yang berbeda dengan pandangannya. 

“Kalau saya menyebut Ilham takut dan galau itu ada dasarnya sebab dia selalu nongol di media sosial untuk sekedar mengomentari analisis politik orang lain. Kalau dia tidak merasa terganggu untuk apa dia muncul mengomentari, itupun komentarnya tidak bijak, sebab menyebut orang lain “sakit jiwa” hanya karena memberi pandangan politik mengenai arah dukungan partai Golkar. Kalau memang dia tidak takut dan hakulyakin bahwa Aswadi pasti didukung partai Golkar mengapa harus merasa terganggu dengan analisis politik pihak lain” ungkap Asron.

Asron menambahkan bahwa dia mengapresiasi langkah saudara Ilham ketika menguraikan di medi daring terkait prosedur pengusulan bakal calon melalui pintu Partai Golkar yang telah mengusulkan calon tunggal, yakni Muh. Aswadi Adam, ST. Dibanding memberikan komentar “sakit jiwa” pada orang lain di media sosial, berbicara di media dan menguraikan prosedur yang berlaku di Partai Golkar lebih dewasa dilakukan untuk menjawab simpang siurnya isu dukungan partai Golkar.

Namun sanyangnya menurut Asron, penjelasan saudara Ilham itu disertai dengan tudingan kepada ketua Tim Pemenangan RIDA, Muh. Ridwan Basri Zakariah yang seolah-olah melakukan propaganda dan takut pada solidaritas Tim ASRUL. Menurut Asron, tudingan yang dilontarkan oleh saudara Ilham itu sama sekali tidak berdasar dan sekali lagi menunjukkan kapasitas saudara ilham sebagai politisi lama yang masih hijau.

Asron melanjutkan bahwa tudingan Ilham dikatakan tidak berdasar sebab dia tidak menjelaskan apa dasarnya sehingga dia melahirkan kesimpulan seperti itu. Ilham hanya melihat komentar ketua Tim Pemenangan RIDA yang menyampaikan hasil komunikasinya dengan DPP Partai Golkar lalu tiba-tiba saja Ilham menyimpulkan hal itu adalah propaganda karena Tim RIDA takut dengan solidaritas Tim ASRUL. Ilham seperti mengatakan seseorang takut padanya hanya karena seseorang itu ingin membeli barang yang sama dengan barang yang dia inginkan.

“Justru tim ASRUL dan para pasukannya di media sosial sejauh ini selalu menuding orang lain takut hanya karena gagasan mereka dibantah dengan gagasan. Harusnya mereka juga membalasnya dengan gagasan. Kita bertarung gagasan, jangan sembunyikan ketakutan dengan menuding orang lain takut,” tutup Asron.(H) 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ilham adalah Politisi Lama Tetapi Masih Hijau"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel