-->


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Pemerhati Sosial dan Aktifis Meminta Transparansi Penggunaan Anggaran Covid-19 di Kabupaten Sinjai

 

Sulsel,Sulawesibersatu.com - Ditengah masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan yang entah sampai  kapan akan berakhir telah membuat warga semakin resah dan was-was. Hal ini sempat dipertanyakan oleh Pemerhati Sosial dan Aktifis dengan meminta agar Transparansi Penggunaan Anggaran Covid-19 diperjelas peruntukannya.


Melalui Situs Resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai (https://www.sinjaikab.go.id), bahwa Pemkab Sinjai telah menyiapkan relokasi anggaran untuk Penanganan dan Penanggulangan Bencana Non Alam yang hingga sekarang telah mencapai 223 kasus orang Positif Covid-19.


Bupati Sinjai, Andi Seto Gadysta Asapa yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 saat melakukan Video Conference (Vicon) dengan Wakil Gubernur Sulsel,  Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, bahwa Pemkab Sinjai hasil refocusing kegiatan dan relokasi anggaran sebanyak Rp9 M pada 3 Maret 2020 lalu, "ujarnya.


Begitupun dalam Rapat gabungan DPRD Sinjai pada 20 Juli lalu telah diungkap melalui Kepala BPKAD Sinjai, Hj. Ratnawati Arief, bahwa hingga bulan juni lalu dana belanja terduga relokasi yang disiapkan oleh Pemkab Sinjai sebanyak Rp15,7 M yang sudah tersalurkan sebesar Rp6,9 M, "ungkapnya.


Dari data tersebut muncul berbagai pertanyaan dan  tanggapan dari berbagai pihak sebab dana relokasi yang telah disiapkan oleh Pemkab Sinjai untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, jumlah yang direlokasikan anggarannya  berbeda nominalnya dan yang terdampak makin hari makin bertambah. 


Diketahuinya Warga setempat sebab adanya Tenaga Kesehatan (Nakes) positif Covid-19, ditambah dengan Penutupan Pelayanan PKM Desa Saotengah Kecamatan Tellulimpoe Kabupaten Sinjai ditutup melalui surat edaran tertanggal 05 Agustus 2020 Nomor 800/05.2000/Dinkes.


Marsuki bersama rekannya Warga Dusun Lappae saat ditemui di Cafe Wirabuana Bikeru mengungkapkan, bahwa kami sebagai warga Sinjai merasa resah dan was-was sejak adanya Covid-19 muncul, kami tidak boleh menerima tamu dari luar dan kalau ada salah satu anggota keluarga yang positif terkena Covid-19 maka satu rumah akan di isolasi kenapa sekarang tidak?


Ia menambahkan bahwa siapa yang bisa menjamin kesehatannya guru yang mendatangi siswanya secara door to door...?  Begitupun dengan Nakes kenapa tidak ditindak lanjuti warga yang sudah bersentuhan langsung oleh Nakes yang 16 orang di PKM Lappae, "tanyanya.


Pemerhati Sosial Kabupaten Sinjai, Andi Darmawansyah yang akrab disapa Ancha Mayor ketika ditemui di Coffe Street Sinjai mengatakan, "bahwa msh ada berapa Miliar lagi Anggaran Covid-19 di Kabupaten Sinjai yang belum dihabiskan. Saya yakin dan percaya, maka selama itu juga orang Sinjai masih saja akan dipositifkan, "ujarnya.


Hal yang sama diungkapkan oleh Aliansi Mahasiswa sinjai (Animasi), Fathul Rahmat melalui pernyatan sikap yang dibuatnya agar segera mendesak Pemkab Sinjai untuk Transparansikan Dana Relokasi Covid-19 yang sesuai dengan Visi/Misi Bupati Sinjai Dengan Dasar UU No.14 Tahun 2018 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan UU No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, "ujarnya. 


Disisi lain Anggota DPRD Sinjai, Andi Abrachman saat dikonfirmasi media ini di Kantornya mengatatakan,  "kami dari DPRD berjanji akan melakukan rapat kepada pihak terkait dan kepada Pembawa Aspirasi untuk kita bahas bersama agar dana yang dipergunakan  transparan dan jelas, agar tidak ada dusta diantara kita, "tutupnya. (Syamsul B/Hairuddin)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pemerhati Sosial dan Aktifis Meminta Transparansi Penggunaan Anggaran Covid-19 di Kabupaten Sinjai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel