Gelar Sholat Dhuha Massa Aksi Tolak UU Omnibus Law

 

Takalar,Sulawesibersatu.com-Massa aksi yang tergabung dari beberapa Organisasi Pelajar, Kepemudaan dan Kemahasiswaan yang ada di Kabupaten (Kab) Takalar, diantaranya, DPC Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Cabang Takalar, DPC Pemuda Muslimin (Pemuda Muslim) Indonesia Kab. Takalar, DPC Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI) Cabang Takalar, Komunitas Siri' Na Pacce (KOMSINA) Indonesia, PB Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Takalar (HIPERMATA), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takalar, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Takalar, Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Galesong (HPMG), dan KPT. 

Sebelum melakukan aksi massa tolak Undang-undang (UU) Omnibus Law di Kantor DPRD Kabupaten Takalar pada Selasa (13/10/2020), Aliansi Pemuda Takalar yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Intelektual Takalar (GEMPITA) menggelar Sholat Dhuha bersama di Mesjid Agung Takalar. 

Turut hadir dari Lembaga Kepemudaan yang ada di Desa seperti Karang Taruna (KT) Pa'la'lakkang, KT Aeng Towa, KT Botlem, KAPTAR, KT Patonro, IRMANUM, Passaribattangngang, dll.

Jenderal lapangan, Firmansyah usai melaksanakan Sholat Dhuha mengatakan, Alhamdulillah massa yang Sholat Dhuha berjamaah pagi ini berasal dari 20 lembaga yaitu, OKP, Organisasi Mahasiswa dan Organisasi Pelajar yang Bersatu, yang kami sebut GEMPITA serta kami melaksanakan Sholat ini agar Perjuangan kami memperoleh Cahaya Ilahi agar aksi yang kami lakukan ini bisa berjalan damai dan kondusif, "ujarnya.

Disisi lain Ketua 1 SEMMI Takalar, Muhammad Alwi Rahman, membenarkan bahwa Sholat Dhuha bersama ini merupakan bagian dari kekuatan dan perlindungan supaya massa aksi yang ikut tetap terjaga semangatnya dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, karena Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lewat UU Umnibus Law dan Cipta Kerja ini membuat hati rakyat Indonesia tersakiti, "jelasnya.

Ia menambahkan, Sholat Dhuha ini merupakan doa untuk perlindungan kami, ridho dan semangat dalam menjalankan aksi yang digelar hari ini, karena saat mendengar disahkannya UU Cilaka ini, maka kami dari Aliansi merasa terpanggil untuk memperjuangkan Hak-hak Rakyat, akibat ulah DPR RI yang telah melukai dan menyakiti hati jutaan rakyat Bumi Pertiwi, "pungkasnya. (Farid S/AN).

Share this post