KEMENTAN LEPAS EKSPOR BUNGKIL KELAPA KE INDIA

Jakarta, Sulawesibersatu.com - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado kembali melepas 6.000 ton produk bungkil kelapa asal Sulawesi Utara (Sulut) senilai Rp. 5,4 miliar dengan tujuan India pada Senin 9 November 2020.

"Kami telah pastikan bungkil kelapa ini sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina, sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor yang akan diberangkatkan ke India," kata Donni Muksydayan, Kepala Karantina Manado, dalam rilis yang diterima IndonesiaDev Rabu, (11/11/2020).

Menurut Donni, dalam kondisi ekonomi global yang melemah akibat pandemi, bungkil kelapa tetap rutin diekspor ke India, karena permintaan negara tersebut akan produk olahan minyak kelapa sub sektor perkebunan ini tidak pernah surut, malahan meningkat.

“India merupakan peminat bungkil kelapa asal Sulut paling besar, dibandingkan dengan negara lain. Hal ini dikarenakan komoditasnya sesuai dengan yang dipersyaratkan negara tersebut,” ucap Donni saat menyerahkan surat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) kepada eksportir PT. Cargill.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Manado, tercatat fasilitasi ekspor bungkil kelapa selama bulan Januari hingga Oktober tahun 2020 sebanyak 100,8 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 276,85 miliar. 

Hal ini meningkat sebanyak 14,7 persen dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 87,88 ribu ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp 159,65 miliar.

“Ekspor bungkil kelapa ini pada tahun 2020 didominasi oleh India hampir 96,7 persen,” ungkapnya. 

Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan, supaya ekspor komoditas pertanian meningkat, pihaknya melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan.

“Ini adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin di negara tujuan,” kata Jamil

Hal ini, menurutnya akan terus mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan produksi, kualitas produknya serta jaminan keberterimaan dan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor.

Sumber: Badan Karantina Pertanian

Dy

Share this post