-->

 



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Irfan Wijaya Bantah Lakukan Kekerasan Terhadap Riski Amalia Putri, Ketua BMI Angkat Bicara

 


Makassar,Sulawesibersatu.com - Pasca Irfan Wijaya membantah dirinya melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap Riski Amalia Putri (Kiki) di media online, langsung mendapat tanggapan dan respon dari Ketua Brigade Muslim Indonesia.


Dimana dirinya membantah beberapa pernyataan ormas atas peristiwa tersebut yang menyebutkan dirinya diduga melakukan tindakan pemukulan dan penganiayaan terhadap Riski Amalia Putri (Kiki).


Menanggapi bantahan Irfan Wijaya, Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Muhammad Zulkifli, ST, MM mengatakan bahwa, untuk masalah ini saya rasa hal yang biasa saja, karena semua berhak membuat alibi sendiri, begitu pula soal laporan yang dilayangkan itu adalah haknya.


"Nantilah akan dibuktikan saat pemeriksaan saksi di pengadilan. Saya rasa penyidik, jaksa dan hakim bukan orang bodoh. Tapi terlepas itu semua kami dari Koalisi Ormas (BMI, GMBI, APKAN RI dan Laskar Palapa Sulsel) hanya ingin mengingatkan Irfan Wijaya dan kawan-kawan untuk sebaiknya berterus terang saja, tidak usah terlalu mendramatisir keadaan," ujar Muhammad Zulkifli, Sabtu 23 April 2022.


Menurut Zul (sapaan akrabnya) menjelaskan bahwa, ada beberapa pernyataan Irfan Wijaya yang perlu didalami, diantaranya yaitu, dimana Irfan Wijaya mengatakan dirinya dikeroyok secara membabi buta didalam rumahnya, akan tetapi yang luka parah justru tamunya. 


"Apakah Irfan Wijaya mau katakan luka parah yang dialami klien kami (Ibu Kiki) mulai luka parah bagian rahang Ibu Kiki sampai nyeri dada yang beliau alami hingga mulutnya mengeluarkan darah, dan luka parah jari kelingking Pak Udin yang menyebabkan dia diwajibkan operasi, serta luka parah jari tangan dan kaki Pak Ahmad yang terkena kaca saat dipukul dan didorong hingga jatuh di meja kaca itu dilakukan oleh warga, ya silahkan Irfan Wijaya hadirkan warga yang melakukannya," jelasnya.


Lanjut Zul menjelaskan, dimana Irfan Wijaya mengatakan dua narasi berbeda di kedua media online yang berbeda. Dikutip di media (Legion) Irfan mengatakan dia telah ditampar oleh Ibu Kiki, akan tetapi dikutip di media lain (BNI.com) Irfan mengatakan bahwa tamparan itu di tangkis dan kemudian mendorong. 


"Ini adalah dua narasi yang bertolak belakang dan kami telah mengkonfirmasi ke pihak klien kami bahwa mereka tidak pernah menyentuh sedikit pun korban, malah yang terjadi adalah saat Irfan Wijaya dan Muamar Khadafi terus memukuli klien kami, justru pihak security dan keluarganya sendirilah yang mendorong dan menarik Irfan Wijaya kedalam rumah, sehingga pemukulan brutal itu bisa berhenti dan mengenai pihak keluarga yang memisahkan, dan di akui sendiri oleh Irfan Wijaya," sambungnya.


Selain itu, dikutip di media (Legion) Irfan Wijaya mengatakan bahwa, yang meneriaki istrinya pelacur adalah Ibu Kiki, terus dikutip di media (BNI.com) Irfan Wijaya mengatakan yang teriak adalah Ibu Kiki, Pak Ahmad dan Pak Udin.


"Saya rasa narasi ini bertentangan dan memberi kesan bahwa Irfan Wijaya sedang berusaha keras untuk ngarang, apalagi fakta sebenarnya klien kami ini tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu. Irfan Wijaya seharusnya paham bahwa dirinya dan klien kami itu bertemu di teras rumah, dan saat itu istrinya berada didalam rumah. Jadi saat Irfan Wijaya dan klien kami dialog tidak ada sama sekali istri Irfan Wijaya diteras. Istri Irfan Wijaya keluar rumah ngomel-ngomel saat Pak Udin dan Pak Ahmad di pukul, dimana Pak Ahmad saat itu didorong jatuh ke meja kaca, sehingga menyebabkan kaca pecah dan melukai tangan dan kakinya," ungkap Zul.


Dan yang paling menarik, kata Zul yaitu, Irfan Wijaya mengatakan bahwa ada beberapa orang yang datang dan mengaku dari Lembaga yang datang bersama klien kami di rumahnya, maka secara tegas kami katakan bahwa Irfan Wijaya ini ahli ngarang. Karena kalau ini benar maka orang yang Irfan Wijaya sebut sebagai Lembaga pastilah sudah kami jadikan saksi.


"Seharusnya Irfan Wijaya bersyukur karena klien kami selalu berpesan kepada kami untuk tampil apa adanya, artinya jika klien kami bukan orang jujur, maka bisa saja klien kami siapkan saksi palsu yang bisa saja mengaku sebagai orang yang datang bersama klien kami atas nama Lembaga," tegasnya.


"Jadi untuk masalah ini, kami sekali lagi tegaskan bahwa semua orang berhak untuk berdusta, tetapi menurut kami penyidik bukanlah orang bodoh dan yang terpenting adalah Allah SWT tidak buta dan tidak tidur. Apa yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat," pungkasnya. (Ramzi)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Irfan Wijaya Bantah Lakukan Kekerasan Terhadap Riski Amalia Putri, Ketua BMI Angkat Bicara "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel