Tangis Haru & Kebanggaan Warnai Pelepasan Siswa MI Hidayatussibyan: Kemenag Kubu Raya Diganjar Apresiasi Tinggi

Kubu Raya Kalbar, Sulawesibersatu.com — Suara lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema di pagi yang cerah. Tenda sederhana di halaman Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatussibyan, Desa Sui Ambangah, Parit Kapitan, dipenuhi oleh wajah-wajah penuh haru, para guru, orang tua, dan siswa-siswi yang bersiap menutup lembaran masa kecil mereka dengan bangga.

Dalam acara Tasayakuran dan Pelepasan Siswa-Siswi Tahun Ajaran 2024/2025, tak hanya perasaan bahagia yang mengalir, namun juga rasa syukur dan apresiasi yang mendalam. Ketua Yayasan Pendidikan Islam MIS, Nurjali Abd. Hakim, secara khusus menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Tugino, S.Pd.I, pengawas madrasah dari Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya, yang telah hadir dan selama ini aktif dalam membina serta menjaga kualitas pendidikan madrasah. 

“Beliau bukan hanya hadir sebagai pengawas, tetapi sebagai mitra yang benar-benar peduli pada mutu pendidikan Islam. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan kami,” ucap Nurjali penuh semangat.

Dalam sambutannya, Tugino, S.Pd.I menyampaikan rasa bangga melihat perkembangan siswa-siswi MI Hidayatussibyan. Ia memuji kekompakan antara yayasan, guru, dan orang tua dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendidik. 

“Saya melihat potensi besar dari siswa-siswi madrasah ini. Kemampuan mereka dalam akademik maupun non-akademik luar biasa. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan berbasis Islam bisa mencetak generasi hebat,” katanya.

Tak hanya menyemangati siswa, beliau juga memberikan penghargaan kepada para guru dan orang tua yang terus mendukung pendidikan madrasah meski dengan keterbatasan fasilitas.

Yang tak kalah mengharukan adalah wejangan dari Ustadz Bahiruddin, S.Pd.I, tokoh agama yang juga hadir memberi motivasi. Dalam tausiyah singkatnya, ia menekankan bahwa ilmu hanyalah alat, tanpa akhlak yang baik, ilmu bisa menyesatkan. 

“Ilmu pengetahuan penting, tapi akhlakul karimah adalah fondasinya. Bawalah nilai-nilai kebaikan yang telah diajarkan para guru kalian. Itu bekal utama dalam menghadapi dunia,” pesannya dengan suara bergetar.

Acara dilanjutkan dengan berbagai penampilan dari para siswa yang membuat tamu undangan terkesima. Mulai dari hafalan Al-Qur’an, pidato Bahasa Arab, pertunjukan seni hadrah, hingga persembahan lagu perpisahan yang membuat banyak mata berkaca-kaca. Sorak dan tepuk tangan mengiringi setiap penampilan, menjadi bukti bahwa pendidikan di madrasah bukan hanya soal belajar, tetapi membentuk karakter dan kreativitas.

Tangis haru para orang tua pecah saat nama anak-anak mereka dipanggil satu per satu untuk menerima kenang-kenangan kelulusan. Mereka bukan hanya lulus secara administratif, tapi juga telah tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, siap menapaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Acara tasayakuran ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan, dedikasi guru, serta dukungan pemerintah dapat melahirkan generasi masa depan yang berilmu dan berakhlak. “Satu perpisahan, seribu harapan. Madrasah bukan hanya tempat belajar, tapi tempat membentuk masa depan.” (NJ/MH)

Share this post