-->

Janji Manis Berujung Pahit: Warga Zigma Royal Terjebak di Perumahan Tanpa Fasilitas, Jalan Rusak, dan Ancaman Banjir


Takalar Sulsel, Sulawesibersatu.com — Harapan warga Perumahan Subsidi Zigma Royal di Desa Biringkassi, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, kini berubah jadi mimpi buruk. Perumahan yang dulu dijanjikan sebagai hunian nyaman dan lengkap fasilitas, kini justru berubah menjadi kubangan masalah jalan rusak, tak ada masjid, tak ada lapangan, bahkan ancaman banjir mengintai setiap kali hujan turun.

Warga mengaku tertipu janji manis pengembang yang saat promosi gencar menjanjikan fasilitas megah: jalan mulus, taman bermain, dan rumah ibadah. Tapi kenyataannya? Yang ada hanyalah jalan becek dan berlubang, anak-anak bermain di jalanan berdebu, dan warga harus berjalan jauh hanya untuk beribadah. “Kami dijanjikan fasilitas yang lengkap, tapi semuanya hanya omong kosong. Sampai sekarang jalan rusak, lapangan tak ada, masjid pun entah di mana,” keluh seorang warga dengan nada geram, Kamis (30/10/2025).

Setiap hari, warga harus berjuang melewati jalan rusak penuh lumpur dan batu tajam. Mobil sulit lewat, motor sering tergelincir, bahkan ada warga yang jatuh karena jalan licin setelah hujan. Aktivitas sehari-hari pun terganggu dari mengantar anak sekolah hingga berangkat kerja, semuanya penuh rintangan. “Kalau hujan, air meluap dan jalan berubah jadi kolam lumpur. Kami seperti hidup di tengah proyek yang tak pernah selesai,” kata warga lainnya.

Ironisnya, anak-anak perumahan ini tak punya tempat bermain. Janji lapangan yang dulu digembar-gemborkan pengembang tak pernah terwujud. Anak-anak terpaksa bermain di jalanan sempit yang berdebu, bahkan di genangan air hujan. Bahaya mengintai, tapi tak ada pilihan. Lebih memilukan lagi bagi warga muslim. Mereka harus menempuh jarak jauh untuk salat Jumat, karena masjid yang dijanjikan tak pernah muncul. “Kalau salat Jumat kami harus keluar kompleks, padahal dulu dijanjikan masjid besar di tengah perumahan,” tutur warga dengan nada kecewa.

Bukan hanya soal fasilitas, kini warga juga dihantui ancaman banjir. Tak adanya saluran air membuat air hujan menggenang dan berpotensi merendam rumah-rumah. “Kalau musim hujan datang, kami tidak bisa tidur tenang. Takut air tiba-tiba masuk ke rumah,” ujar warga lainnya. Warga mengaku sudah berulang kali melapor ke pihak pengembang dan pemerintah, namun tak ada hasil. “Sudah kami adukan, tapi jawabannya selalu yakni akan ditindaklanjuti. Nyatanya sampai sekarang nihil,” ujar warga dengan nada pasrah. Kepala Desa Biringkassi, Murdalin Denta, menegaskan akan segera memanggil pihak pengembang untuk dimintai klarifikasi. “Kalau terbukti ada kelalaian, kami akan beri sanksi sesuai ketentuan. Warga berhak mendapatkan fasilitas yang layak,” tegas Murdalin.

Pemerintah Desa juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Takalar agar masalah ini segera menemukan jalan keluar. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak pengembang Zigma Royal bungkam. Konfirmasi awak media lewat pesan WhatsApp pun tak mendapat balasan. Alih-alih menjadi solusi hunian murah, Zigma Royal kini menjadi simbol kegagalan dan kekecewaan. Janji manis pengembang telah berubah jadi pahitnya kenyataan warga terjebak di perumahan yang jauh dari kata “layak huni”. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Janji Manis Berujung Pahit: Warga Zigma Royal Terjebak di Perumahan Tanpa Fasilitas, Jalan Rusak, dan Ancaman Banjir"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel