-->

Rakyat Perbaiki Jalan Sendiri, Pemerintah Jeneponto–Gowa Cuma Jadi Penonton


Jeneponto Sulsel, Sulawesibersatu.com — Sementara pejabat duduk manis di kantor ber-AC, rakyat di perbatasan Jeneponto dan Gowa justru harus berkubang lumpur memperbaiki jalan rusak yang seolah sengaja dibiarkan mati. Sudah bertahun-tahun warga menunggu janji perbaikan dari pemerintah daerah, tapi yang datang hanya janji kosong. Jalan yang menjadi urat nadi ekonomi dua kabupaten itu kini berubah menjadi kubangan maut aspal mengelupas, lubang menganga, dan di musim hujan, setiap roda kendaraan terperosok dalam lumpur.

Tak tahan lagi menunggu belas kasihan pemerintah, warga akhirnya turun tangan sendiri. Mereka menggalang dana seadanya, mengangkat sekop, dan menimbun lubang-lubang maut yang setiap hari mengancam nyawa. “Kami sudah tidak bisa berharap lagi. Kalau menunggu pemerintah, mungkin sampai jalan ini hilang pun tidak akan diperbaiki. Ini jalur utama antar kabupaten, tapi dibiarkan rusak bertahun-tahun. Kami terpaksa turun tangan sendiri,” ujar Basri Tinggi, tokoh masyarakat setempat dengan nada geram saat dihubungi, Jumat (31/10). 

Aksi warga berlangsung di Desa Berutallasa, Kecamatan Biringbulu (Kabupaten Gowa) dan Desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba (Kabupaten Jeneponto). Dua titik ini adalah penghubung utama dua kabupaten jalan vital yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun yang terjadi justru sebaliknya yakni rakyat bekerja, pejabat berdiam. “Kami bayar pajak tiap tahun, tapi jalan saja tak diperhatikan. Rasanya seperti hidup di zaman Belanda semua harus rakyat yang urus sendiri, pejabatnya tinggal tanda tangan dan selfie di proyek,” sindir seorang warga dengan nada tajam.

Kerusakan jalan ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal nyawa. Sudah banyak pengendara motor terjatuh, beberapa mobil rusak parah, dan ekonomi warga tersendat karena jalur transportasi lumpuh. “Kami sudah buktikan, tanpa anggaran miliaran pun jalan bisa diperbaiki kalau ada niat. Sekarang giliran pemerintah membuktikan, apakah mereka masih punya hati nurani atau tidak,” tegas warga lainnya.

Sampai berita ini diturunkan, pemerintah Kabupaten Jeneponto dan Gowa bungkam. Tidak ada satu pun pejabat yang memberikan tanggapan resmi, seolah kerusakan jalan dan penderitaan rakyat bukan urusan mereka. Warga menegaskan, jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata, mereka siap kembali turun ke jalan bukan hanya memperbaiki aspal, tapi menuntut harga diri yang selama ini diinjak oleh kelalaian pemerintah sendiri. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rakyat Perbaiki Jalan Sendiri, Pemerintah Jeneponto–Gowa Cuma Jadi Penonton"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel