-->

CV Mega Buana Persada Siap Tanggung Jawab Penuh: “Kami Tak Lari dari Musibah di Proyek MIN 2 Takalar”


Takalar Sulsel, Sulawesibersatu.com — Setelah insiden ambruknya sebagian bangunan proyek pembangunan Gedung Ruang Kelas MIN 2 Takalar pada Selasa (4/11/2025), pihak pelaksana CV Mega Buana Persada akhirnya angkat bicara. Dengan nada tegas namun terbuka, Direktur perusahaan M. Harsya Arsanil P, ST memastikan bahwa perusahaannya bertanggung jawab penuh dan kini tengah bekerja cepat melakukan analisis serta perbaikan di lokasi proyek.

Ditemui di salah satu kafe di Makassar, Sabtu (8/11/2025), Harsya menepis anggapan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh kelalaian atau penghematan material. “Secara spesifikasi tidak ada masalah. Kami bekerja berdasarkan SOP. Tidak mungkin kami mau menghemat hanya demi satu batang bambu, lalu rugi ratusan juta. Itu tidak ada dalam kamus kami,” ujar Harsya tegas sambil memperlihatkan dokumentasi pekerjaan di lokasi.

Menurutnya, apa yang terjadi murni musibah yang tak bisa diprediksi. Ia menyebut, pihaknya tetap fokus melakukan perbaikan dan memastikan proyek rampung tepat waktu. “Namanya musibah, Pak. Kita tidak bisa langsung menyimpulkan ini human error atau apa, karena kami sudah bekerja sesuai SOP,” jelasnya.

Pasca insiden, tim CV Mega Buana Persada langsung turun ke lapangan melakukan pembongkaran dan perbaikan beberapa kolom yang terdampak. Proses pekerjaan kini kembali berjalan, dan perusahaan berkomitmen menuntaskan proyek sesuai kontrak. “Sekarang kami sedang dalam tahap perbaikan. Kami pelaksana siap bertanggung jawab sampai pekerjaan ini selesai dan bisa dimanfaatkan. Bahkan setelah kontrak selesai pun, kami masih punya masa tanggung jawab sekitar 30 hari,” tutur Harsya.

Ia juga meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan, karena pihaknya telah mengambil langkah-langkah cepat dan terbuka terhadap semua proses evaluasi. Harsya turut meluruskan kabar yang menyebut proyek tersebut “didampingi pihak kepolisian”. Ia menjelaskan bahwa keterlibatan Krimsus Polda Sulsel bukan karena masalah hukum, tetapi dalam rangka pengawasan dan pendampingan profesional. “Benar, kami memang diawasi dan dipantau oleh pihak kepolisian, khususnya dari Krimsus Polda Sulsel. Tujuannya agar kami bekerja profesional, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat mutu,” terangnya.

Berdasarkan hasil analisis internal, pihaknya meyakini kejadian tersebut merupakan murni force majeure, yaitu peristiwa di luar kendali manusia. “Musibah kemarin itu bukan karena kelalaian kami. Tapi betul-betul murni force majeure, kejadian yang tak bisa diprediksi maupun dicegah,” pungkasnya. Proyek pembangunan Gedung Ruang Kelas MIN 2 Takalar masih dalam tahap pengerjaan dan pengawasan ketat. Pihak pelaksana CV Mega Buana Persada menyatakan akan tetap melanjutkan pekerjaan hingga selesai sesuai standar mutu dan waktu yang telah ditetapkan. (*Red)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "CV Mega Buana Persada Siap Tanggung Jawab Penuh: “Kami Tak Lari dari Musibah di Proyek MIN 2 Takalar”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel