-->


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

ABAIKAN KRITIK, PENTAGON SAMBUT PRABOWO DEMI BANGUN KOALISI REGIONAL MELAWAN CHINA?

 



Sulawesibersatu.com,IndonesiaUp ― Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyambut dengan terbuka kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Prabowo Subianto setelah mencabut larangan visa bagi mantan Danjend Kopassus itu yang telah bertahan selama 20 tahun. Sebuah langkah diplomatik yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan, seiring Washington berusaha membangun koalisi regional sekutu yang berpikiran sama melawan China, tulis John McBeth di Asia Times.


Melansir The Diplomat, Amnesty International menggambarkan keputusan Departemen Luar Negeri AS atas Prabowo sebagai “bencana besar bagi hak asasi manusia Indonesia”. 


Di kalangan pembela hak asasi manusia (HAM) AS, Prabowo adalah seorang jenderal terkemuka di bawah rezim Orde Baru Suharto yang melakukan pelanggaran HAM selama operasi militer di Timor Leste, hingga penculikan aktivis pro-demokrasi pada bulan-bulan menjelang runtuhnya Suharto pada 1998.


Sementara itu, Senator AS Patrick Leahy (D-VT) mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa dengan menyetujui kunjungan Prabowo, Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Mike Pompeo “telah menunjukkan sekali lagi bahwa bagi mereka, ‘hukum dan ketertiban’ adalah slogan kosong yang mengabaikan keharusan keadilan.”


Namun seorang pejabat senior Pentagon membela keputusan tersebut dan menganggap Prabowo sebagai mitra penting. 


“Menteri Prabowo ditunjuk sebagai menteri pertahanan oleh Presiden Indonesia yang terpilih dua kali, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,” kata seorang pejabat Pentagon yang tidak ingin disebutkan namanya, dikutip Reuters, Kamis (15/10/2020) berapa hari yang lalu. 


“Beliau rekan kami, dalam kemitraan yang sangat penting dan sangat penting bagi kami untuk terlibat dengannya dan memperlakukanya sebagai mitra,” bela pejabat senior tersebut.


Bagaimanapun bagi pemerintahan Trump yang ingin memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia, Prabowo merupakan tokoh penting setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai menteri pertahanan pada Oktober tahun lalu, terutama karena Washington khawatir dengan hubungan baik Indonesia dengan Rusia dan China.


Perbaikan hubungan dengan mantan menantu Suharto itu telah didorong oleh dua tokoh kunci dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Menlu AS Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper, tulis John McBeth di Asia Times.


Sementara itu, Menurut sumber pemerintah, penasihat politik senior Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan kepada Pompeo dalam pertemuan setelah penunjukan Prabowo bahwa Indonesia tidak akan pernah membeli perangkat keras militer AS selama larangan visa tetap berlaku, John McBeth menambahkan.


▪Indonesia Bermain di Dua Kaki


Menlu Retno Marsudi bulan lalu meminta AS dan China untuk tidak menjebak Indonesia dalam persaingan mereka. 


Sehari kemudian, Pompeo mendesak pemerintah ASEAN untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembangunan pulau-pulau oleh militer Beijing dan fitur-fitur yang dikuasainya di Laut China Selatan.


Menariknya, saat Prabowo menuju Washington, Luhut yang merupakan menteri kepercayaan presiden Jokowi baru saja bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Yunan untuk membahas perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan, dan penelitian, serta pengembangan vaksin COVID-19.


Sementara itu sebelum kunjungannya ke AS, Prabowo juga telah terlihat nyaman berhubungan dengan Beijing. China sendiri adalah salah satu negara pertama yang dikunjungi Prabowo setelah pengangkatannya sebagai Menhan. 


Prabowo juga mengkordinasikan upaya untuk mengamankan bantuan alat pelindung diri dari China pada awal pandemi COVID-19 dan kemudian memimpin upacara penyambutannya di bandara pada Maret dan Mei, catat Erwida Maulia di Nikkei Asian Riview.


Dalam kunjungan selama lima hari (15-19 Oktober), Prabowo akan bertemu dengan Menhan AS Mark T. Esper. 


Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo akan melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidang pertahanan. 


Sementara menurut rilis resmi yang diunggah di situs resmi institusi pertahanan AS, defense.gov, mereka akan membahas keamanan maritim, akuisisi pertahanan, dan latihan militer.


Sebagai menteri pertahanan, Prabowo dengan tegas menolak untuk mempertimbangkan pengadaan versi model terbaru dari pesawat tempur F-16, yang merupakan tiga skuadron tempur garis depan Indonesia dan saat ini sedang melakukan patroli reguler di atas perairan Natuna, tempat serentetan pelanggaran perbatasan oleh China.


Namun karena pemerintahan Jokowi khawatir akan dikenakan sanksi AS, Prabowo juga telah menunda rencana pembelian jet Sukhoi-35 baru buatan Rusia untuk menambah 15 Su-27/30 dalam inventaris angkatan udara, yang terpaksa diserahkan Indonesia selama embargo senjata AS selama 15 tahun yang dijatuhkan sebagai tanggapan atas operasi militer di Timor Leste, tulis John McBeth di Asia Times.


Para pejabat mengatakan, minat Prabowo sekarang adalah membeli Chinooks CH-47 rotor ganda. 


Mengingat nilainya dalam bencana alam, helikopter angkat berat akan jauh lebih masuk akal daripada pembelian delapan AH-64 Apache terbaru di Indonesia, kesepakatan senilai US$700 juta yang tampaknya hanya dirancang untuk mengimbangi negara tetangga.


Dalam upaya memperkuat hubungan pertahanan dengan mitra-mitra Indonesia, Prabowo telah mengunjungi lebih banyak negara daripada anggota kabinet lainnya. 


Ia masing-masing telah melakukan dua kunjungan ke Rusia dan Turki, dan telah melakukan perjalanan ke China, Jepang, Prancis, India, dan Uni Emirat Arab, selain beberapa tetangga Asia Tenggara. 


“Sesuai prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara mana pun, namun menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara,” kata Dahnil melalui keterangan tertulisnya, Kamis (8/10/2020) berapa hari yang lalu.(Red) 


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "ABAIKAN KRITIK, PENTAGON SAMBUT PRABOWO DEMI BANGUN KOALISI REGIONAL MELAWAN CHINA?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel