IPELMASLA Banda Aceh Berharap Pihak Tertentu Jangan Ganggu Aktivitas Warga Bekerja di PT.PAAL

Aceh Barat – Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Woyla (IPELMASLA) Banda Aceh mendesak pemerintah Kabupaten Aceh Barat agar cepat melakukan evaluasi terhadap izin HGU PT PAAL di Aceh Barat, karena adanya tuntutan sejumlah pihak terhadap pencabutan izin PT Prima Aceh Agro Lestari, Selasa (06/10/2020).

Ketua Umum IPELMASLA Banda Aceh, Farhani mengatakan, sejak tuntutan sejumlah pihak terhadap PT PAAL warga jadi resah sebab mereka akan kehilangan pekerjaan apabila PT. PAAL di cabut izin, dengan adanya pernyataan Ketua forum Persaudaraan Keuchik Sofyan Suri di media Sabtu (3/10/2020) yang meminta PT. PAAL segera angkat kaki dari Aceh Barat karena adanya dugaan sengketa lahan sudah melukai hati rakyat 4 gampong di kecamatan woyla, Ie Itam Tunong, ie itam baroh, blang Cot rubek dan blang Cot Mameh Masyarakat yang keseharian bekerja di perusahaan tersebut resah dan khawatir bila benar itu terjadi.

Kita tidak ingin nantinya antara masyarakat yg bekerja di PT. PAAL dan masyarakat yg menggugat bakal terjadi insiden apabila persolan tidak cepat di selesaikan, kami berharap pihak pemerintah kabupaten segera memberikan penjelasan terkait dugaan sengketa lahan di woyla barat, agar Masyarakat bisa kembali dengan tenang serta dapat bekerja dengan nyaman seperti biasa, ujar ketua Umum IPELMASLA Banda Aceh Farhani.

Sekretaris Umum IPELMASLA Banda Aceh Multazam juga mengungkapkan, Selama hak dan kewajiban perusahaan selalu di laksanakan, maka konflik lahan perusahaan dan warga selalu ada jalan penyelesaianya, apabila tanah ada yang tersengkatakan bisa di selesaikan, kita juga perlu menjaga iklim investasi, jangan ada kesan pemerintah atau masyarakat anti investasi, maka kalau ada sekelompok orang yang menyoalkan HGU jangan ada unsur muncul ide cabut izin, Karena begitu banyak masyarakat yang bergantung bekerja di PT PAAL. (Multazam)

Share this post