-->

Arogansi Tambang Ilegal di Takalar: “Silakan Viralkan, Saya Tidak Pusing”, Negara Dilecehkan, Rakyat Menjerit




Takalar Sulsel, Sulawesibersatu.com — Di balik galian tambang yang menganga di Desa Towata, Kecamatan Polong Bangkeng Utara, tersembunyi sebuah kisah kelam tentang kesombongan, kerusakan, dan pembangkangan terhadap hukum. Sebuah tambang ilegal yang selama ini diduga merusak lingkungan, kini menjadi sorotan tajam publik. Bukan hanya karena dampaknya yang mencemaskan, tapi juga karena sikap pongah sang pemilik tambang.


Adalah Daeng Taba, sosok yang disebut-sebut mengelola CV. Syawal Jaya Perkasa, diduga kuat sebagai dalang di balik tambang galian C ilegal ini. Ketika dikonfirmasi, bukannya memberikan klarifikasi, ia justru menunjukkan sikap menantang. “Silakan viralkan, saya tidak pusing,” ucapnya dengan nada meremehkan kepada awak media yang mempertanyakan legalitas tambangnya.


Ucapan itu menyulut kemarahan warga. Sebab selama ini, masyarakat Desa Towata sudah berkali-kali melayangkan protes. Mereka tidak hanya kehilangan ketenangan, tetapi juga merasa kehilangan harapan. “Kalau orang seperti ini dibiarkan, siapa lagi yang takut melanggar hukum?” ujar seorang warga dengan suara bergetar menahan amarah.


Tambang ilegal itu telah lama menimbulkan kerusakan serius: air tercemar, bukit tergerus, dan tanah di sekitar pemukiman warga terancam longsor. Ancaman banjir kini menjadi momok tahunan. Tapi suara warga seolah jatuh di ruang hampa. Yang lebih mengkhawatirkan, muncul dugaan adanya oknum anggota TNI yang membekingi operasi tambang tersebut. Hal inilah yang disebut menjadi penghalang utama upaya penertiban oleh aparat sipil. 


“Ini bukan sekadar tambang ilegal. Ini simbol arogansi yang merobek wajah hukum. Ketika pelaku tambang menantang hukum, negara sedang dipermalukan,” kata seorang aktivis lingkungan.


Warga kini tidak lagi percaya pada imbauan atau janji kosong. Mereka menuntut yakni Penutupan permanen tambang ilegal, Penindakan terhadap pemilik dan jaringan pelindung tambang, Pemeriksaan internal terhadap oknum TNI yang diduga terlibat serta Transparansi dari Pemkab Takalar dan aparat penegak hukum. Seruan juga diarahkan kepada Pangdam XIV/Hasanuddin agar segera turun tangan dan mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap institusi TNI.


Saat berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada Kasatreskrim Polres Takalar tak membuahkan hasil. Pesan yang dikirim hanya dibaca, tanpa ada balasan. Diam yang menyakitkan. Satu hal yang pasti yakni jika kasus ini dibiarkan, maka yang rusak bukan hanya lingkungan. Yang hancur adalah wibawa hukum, martabat negara, dan harapan rakyat kecil. 


“Kami tak minta keadilan mewah. Kami hanya ingin anak-cucu kami punya air bersih, tanah yang tidak longsor, dan negara yang melindungi kami, bukan yang berpihak pada tambang rakus,” pungkas warga Towata, menatap tanah yang dulu hijau, kini memerah dan terluka. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Arogansi Tambang Ilegal di Takalar: “Silakan Viralkan, Saya Tidak Pusing”, Negara Dilecehkan, Rakyat Menjerit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel