Kobelco Biru di Hutan Kapuas Hulu: Tambang Ilegal Nekat Beroperasi di Tengah Razia, Warga Curiga Ada 'Bekingan Kuat'

Kapuas Hulu Kalbar, Sulawesibersatu.com – Di tengah gencarnya razia tambang ilegal oleh aparat penegak hukum di Kabupaten Kapuas Hulu, sebuah pemandangan mencengangkan terjadi di Dusun Landau Mawang, Desa Nanga Danau, Kecamatan Boyan Tanjung.

Sebuah alat berat berwarna biru merek Kobelco tampak beroperasi leluasa pada Sabtu, 31 Mei 2025, sekitar pukul 14.00 di lahan yang diduga sebagai lokasi tambang emas ilegal. Yang menggemparkan, alat berat tersebut disebut-sebut milik seorang bos tambang berinisial Jpt, yang namanya cukup dikenal di wilayah tersebut.

“Sudah banyak yang ditangkap, tapi ini malah makin berani. Pakai alat berat pula! Seolah hukum tak berlaku bagi mereka,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga menyebut aktivitas tersebut bukan hanya melanggar hukum, tapi juga mencerminkan arogansi dan penghinaan terhadap proses penegakan hukum yang sedang berlangsung.

Masyarakat kini mulai mencurigai adanya perlindungan dari oknum tertentu terhadap aktivitas tambang ilegal tersebut. Mereka mempertanyakan, mengapa aparat penegak hukum belum juga bertindak tegas terhadap pelaku yang dengan terang-terangan menantang aturan.

“Kalau tidak ditindak, kami khawatir bos tambang ini punya ‘kebal hukum’. Jangan sampai hukum di Kapuas Hulu ini hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas,” tegas warga lainnya.

Warga meminta Kapolres Kapuas Hulu dan instansi terkait turun langsung ke lokasi dan menyegel alat berat tersebut, serta memproses hukum pemilik dan semua yang terlibat.

“Kalau hukum tidak ditegakkan dengan adil, maka jangan salahkan masyarakat jika kepercayaan publik hilang. Kami tidak butuh janji, kami butuh tindakan nyata!” ujar seorang tokoh pemuda setempat.

Kasus ini menjadi ujian serius bagi integritas Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu. Ketegasan terhadap mafia tambang ilegal bukan hanya menyangkut soal hukum, tetapi juga menyangkut nasib lingkungan dan keadilan sosial di tanah Bumi Uncak Kapuas. (TIM)

Share this post