-->

Viral! Penjemput Tersendat di Bandara Sultan Hasanuddin, Parkiran Kosong Dijaga TNI: "100 Ribu? Gila!"




Makassar, Sulawesibersatu.com – Suasana di Bandara Sultan Hasanuddin memanas. Bukan karena suhu udara, tapi karena kemacetan parah yang membuat penjemput dan pengendara frustrasi dan marah. Di tengah antrean kendaraan yang menyesakkan, sebuah pemandangan membuat publik geleng-geleng kepala yaitu Parkiran premium yang luas dan kosong… tapi dijaga ketat oleh petugas berseragam TNI. "Ndak pelit mau bayar, tapi 100 ribu cuma buat jemput? Lucu kali," ujar seorang warga dalam video yang viral di Instagram dan TikTok.


Video yang diunggah akun @MarosToday dan @InfoKejadianMakassar memperlihatkan deretan mobil yang nyaris tak bergerak. Di sisi lain, parkir premium yang seharusnya bisa sedikit mengurai kepadatan, malah dibiarkan kosong. Bukan karena tidak laku, tapi karena tidak boleh dimasuki sembarangan. Warganet ramai-ramai mempertanyakan yakni, Parkiran kosong dijaga ketat, ini bandara apa istana? Kenapa tempat yang bisa bantu atasi macet malah jadi monumen eksklusif?


Pihak bandara akhirnya angkat suara. Menurut Taufan Yusdhistira, Humas PT Angkasa Pura I, parkiran tersebut memang dibuat untuk layanan eksklusif. “Premium Car Space memberi kenyamanan lebih. Lokasinya dekat terminal, bebas panas hujan, akses cepat. Tarifnya Rp100 ribu per sekali masuk,” jelasnya.


Tapi bagi banyak warga, logikanya tak masuk akal. “Kalau cuma mau jemput orang selama lima menit, masa harus bayar segitu?” komentar netizen lain yang disambut ribuan likes. Satu hal lagi yang bikin publik kaget yaitu penjagaan parkiran dilakukan oleh personel TNI AU. Serius?


Taufan menjelaskan, kerja sama dengan TNI AU adalah bagian dari pengamanan objek vital nasional. “Bukan untuk melarang masyarakat, tapi untuk menata arus dan menjamin keamanan,” katanya.


Namun kenyataannya, banyak yang merasa kehadiran petugas berseragam di depan area kosong justru menciptakan kesan 'tidak ramah'. Sebagai solusi, bandara menyarankan penjemput tidak berhenti sembarangan di jalur cepat, melainkan menunggu di gedung parkir 4 lantai, lalu bergerak ke pick-up zone saat penumpang tiba.


Tapi warga masih bertanya, Kenapa bukan jalurnya yang dibenahi, justru masyarakat yang disuruh mutar-mutar? Kemacetan ini membuka luka lama soal pelayanan publik yang timpang. Di satu sisi, masyarakat umum harus bersabar di tengah panas dan antrean. Di sisi lain, lahan luas dengan tarif tinggi dibiarkan kosong hanya karena “eksklusivitas”. “Ini bukan sekadar soal parkir. Ini soal siapa yang dilayani, dan siapa yang disuruh mengalah,” tulis salah satu komentar yang jadi viral.


Bandara bukan tempat pribadi. Ia adalah wajah kota. Maka pertanyaannya sederhana yakni Wajah macam apa yang ingin ditampilkan? Humanis dan inklusif? Atau eksklusif dan berjarak? Pihak bandara menyatakan akan terus melakukan evaluasi dan pembenahan. “Kritik dan masukan kami terima dengan baik. Kami ingin bandara ini jadi ruang publik yang nyaman dan efisien,” ujar Taufan.


Masyarakat berharap bukan cuma janji, tapi aksi nyata di lapangan. Fakta Singkat diantaranya, Parkir premium Rp100 ribu/masuk. Keunggulan, Lokasi dekat, akses cepat, tertutup. Jalur umum, Macet parah saat jam sibuk. Solusi bandara, Gunakan gedung parkir, lalu jemput cepat dan Penjagaan, Dilakukan oleh TNI AU karena status objek vital nasional. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Viral! Penjemput Tersendat di Bandara Sultan Hasanuddin, Parkiran Kosong Dijaga TNI: "100 Ribu? Gila!""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel