-->

"Datang Sebagai Tamu, Pulang dengan Kecewa", GAU MARAJA Maros Dinilai Gagal Menjamu Undangan




Maros Sulsel, Sulawesibersatu.com – Semestinya menjadi momen penuh suka cita dan kebanggaan, namun di balik gegap gempita acara GAU MARAJA yang dirangkaikan dengan Hari Jadi Kabupaten Maros ke-66, muncul kisah lain yang membuat citra perayaan ini tercoreng. Seorang tamu undangan dari luar kota yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa berat setelah menghadiri acara yang digelar di Lapangan Pallantikang, Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale.


Datang jauh-jauh dengan penuh antusiasme untuk menyaksikan langsung tradisi budaya dan perayaan daerah, ia justru harus menelan pahitnya kenyataan. Tak ada sambutan hangat, tak ada tempat duduk yang disiapkan. Ia malah diarahkan untuk berbaur dengan warga umum, seolah status tamu undangan tidak berarti apa-apa. “Saya datang dengan undangan resmi. Tapi saat tiba, kami justru diarahkan duduk bersama warga biasa. Kami pikir, sebagai undangan dari luar kota, ada tempat yang disiapkan. Tapi tidak ada perlakuan istimewa sama sekali,” ungkapnya.


Tak ingin menambah kecewa, sang tamu akhirnya memilih meninggalkan lokasi acara dan pergi ke pusat perbelanjaan Grand Mall Maros bersama rombongannya. “Padahal kami ingin menikmati pagelaran hingga malam. Tapi karena tidak dihargai, kami memilih pergi. Rasanya seperti menonton acara besar lewat TV saja, padahal niat kami datang untuk melihat langsung,” tambahnya dengan nada getir.


Peristiwa ini pun langsung mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari LSM Kipfa Kabupaten Maros. Malik, salah satu pengurus LSM tersebut, dengan tegas menyayangkan buruknya manajemen panitia dalam menjamu tamu. “Ini perbuatan yang tidak mencerminkan etika dan moralitas. Kalau memang tidak siap menjamu tamu dengan baik, untuk apa mengundang? Orang datang jauh-jauh tapi diperlakukan seperti itu, sangat disayangkan,” kata Malik.


Ia juga mengkritisi penggunaan anggaran besar yang mengalir untuk acara ini. Diketahui, dana GAU MARAJA bersumber dari Kementerian, APBD 2025, serta sejumlah sponsor swasta. “Anggaran besar seharusnya juga digunakan untuk memastikan tamu undangan merasa dihormati. Bukan malah seperti penonton umum yang tidak dianggap,” tegasnya.


GAU MARAJA seharusnya bukan hanya soal panggung megah dan pesta rakyat, tapi juga menjadi cermin keramahan dan tata kelola yang baik. Sayangnya, insiden ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan acara besar pun bisa ternoda oleh kelalaian kecil yang berdampak besar.


Tamu undangan tersebut berharap, pengalaman pahit yang ia alami bisa menjadi pelajaran penting bagi Pemerintah Kabupaten Maros. “Saya berharap ke depan hal ini tak terulang lagi. Tamu adalah kehormatan. Bukan sekadar nama di selembar undangan. Jangan sampai citra Maros rusak hanya karena pelayanan yang buruk,” pungkasnya. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to ""Datang Sebagai Tamu, Pulang dengan Kecewa", GAU MARAJA Maros Dinilai Gagal Menjamu Undangan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel