Misteri Oli Palsu Pontianak: Dugaan Mafia, Oknum, dan Diamnya Polisi
Pontianak Kalbar, Sulawesibersatu.com – Di balik dinding sunyi sebuah gudang tua di sudut Pontianak, aparat gabungan pada 20 Juni 2025 lalu menemukan sesuatu yang mencengangkan: ratusan drum oli diduga palsu, siap edar. Cairan yang seharusnya menjaga nyawa mesin itu, ternyata bisa jadi bom waktu yang membahayakan pengendara di jalan. Tapi kini, lebih dari dua minggu berlalu dan kasus ini seperti lenyap ditelan senyap. Tak ada tersangka. Tak ada identitas pelaku. Tak ada kejelasan. Dan publik mulai bertanya yaitu apa yang sebenarnya terjadi?
Warga di Pontianak Utara mulai khawatir. Apakah oli oplosan itu sudah masuk ke bengkel-bengkel kecil? Sudah beredar di pasaran? "Kite risau, oi... ini bahaya, bisa buat motor jeblok di tengah jalan. Polisi pun diam-diam jak, macamnye takut buka mulut,” ucap seorang warga yang minta identitasnya disembunyikan, Selasa (22/7).
Bagi mereka, ini bukan sekadar soal hukum. Ini soal keselamatan nyawa di atas aspal panas Kalimantan. Gudang tersebut digerebek pada 20 Juni. Olah TKP lanjutan dilakukan 26 Juni. Setelah itu? Hening. Padahal, kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, dalam pidato Hari Bhayangkara ke-78, semua yang terlibat akan diperiksa. Tapi janji itu kini mulai dipertanyakan publik. Sementara itu, penyidik dari Subdit I Krimsus justru menyebut bahwa hasil laboratorium masih belum keluar, dan pihak-pihak yang dipanggil, termasuk dari sektor pertanian, tak kunjung merespons.
Pertanyaannya makin besar yakni siapa pemilik gudang itu sebenarnya? Kenapa penyelidikan terlihat begitu lambat? Apakah ada pihak yang mencoba melindungi bisnis haram ini? Sejumlah rumor liar pun merebak. Ada yang menyebut ini adalah jaringan nasional. Ada pula yang mencurigai keterlibatan oknum aparat, membuat banyak pihak gentar membuka mulut.
Pengacara senior Aring Nawawi, SH dengan tegas menyatakan. "Kalau aparat terlalu tertutup, akan timbul dugaan macam-macam. Ini bukan main-main. Kalau benar oli ini sudah menyebar, bisa jadi ini awal bencana teknis di jalan raya.” Aring menuntut Polda Kalbar untuk segera berbicara ke publik, bukan sekadar menunggu proses lab yang tak kunjung selesai. Kredibilitas polisi dipertaruhkan.
Kendaraan yang diisi oli palsu mungkin tak langsung rusak. Tapi perlahan, sistem mesinnya aus, panas, macet, lalu hancur. Dan jika terjadi di jalan raya? Itu bisa berarti nyawa melayang. Ini bukan sekadar kejahatan ekonomi. Ini kejahatan yang bisa membunuh secara perlahan.
Setiap hari tanpa kepastian, masyarakat makin resah. Apakah kasus ini akan dibuka seterang-terangnya, atau perlahan dilupakan seperti begitu banyak perkara ilegal lain di Kalimantan Barat? Pontianak menunggu. Indonesia menonton. Dan kini, giliran polisi menjawab yaitu berani usut tuntas, atau diam ditelan konspirasi? (TIM)
0 Response to "Misteri Oli Palsu Pontianak: Dugaan Mafia, Oknum, dan Diamnya Polisi"
Posting Komentar