Semen Tonasa Dianggap Cuek, Warga Pangkep Meledak! FORLAK Ultimatum: “Kami Akan Geruduk Kantor Pusat!”

Pangkep sulsel, Sulawesibersatu.com — Di balik gemuruh mesin dan kepulan debu industri raksasa, suara warga Pangkep nyaris tak terdengar. Tapi kini, mereka angkat suara lantang dan penuh amarah.

PT Semen Tonasa, perusahaan BUMN terbesar di kawasan ini, yang selama ini digadang-gadang sebagai kebanggaan daerah, justru dituding menjadi sumber keresahan. Forum Penyelamat Pangkep (FORLAK) menyatakan bahwa masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan ring satu, sudah terlalu lama diperlakukan bak penonton di tanah sendiri.

Dalam sebuah diskusi publik yang berubah menjadi ajang curahan kekecewaan di Warkop Simpang Lima, Jumat (22/8), aktivis FORLAK Muhammad Arsyad Yunus atau yang akrab disapa MAY menyuarakan peringatan keras. “Kami muak dengan janji! Jika Semen Tonasa tetap tuli, kami akan geruduk kantor pusat! Kami tidak main-main,” tegas MAY, yang disambut riuh dukungan warga.

Menurut FORLAK, ketidakadilan telah berlangsung lama. Bantuan sosial yang tak merata, program CSR yang dinilai tidak menyentuh kebutuhan warga, hingga akses lapangan kerja yang dinilai elitis menjadi pemicu ledakan amarah. Masyarakat di sekitar pabrik yang setiap hari hidup berdampingan dengan polusi merasa diabaikan.

Namun tudingan tak berhenti di situ. Dalam forum tersebut, MAY juga mengungkap indikasi adanya praktik jual beli jabatan serta pengangkatan direksi yang dianggap tak transparan. “Kami melihat ini sebagai cerminan dari tata kelola perusahaan yang rusak. Sudah waktunya BUMN ini diaudit total,” serunya.

FORLAK menyebut bahwa aksi demonstrasi besar-besaran tengah disiapkan dan akan menjadi langkah terakhir setelah semua jalur komunikasi dianggap buntu. Mereka menuntut campur tangan langsung dari pemerintah pusat dan kementerian terkait untuk mengevaluasi kebijakan internal PT Semen Tonasa. “Jangan tunggu sampai ribuan warga turun ke jalan. Negara harus hadir sebelum semuanya terlambat,” ujar MAY.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT Semen Tonasa terkait tuntutan FORLAK. Sikap diam ini justru makin memanaskan suasana. (TIM)

Share this post