Terungkap! Rp700 Juta Amblas Demi Seragam Polri, ASN Jeneponto Terseret dalam Dugaan Jaringan Calo Nasional
Jeneponto Sulsel, Sulawesibersatu.com – Seorang ayah di Jeneponto rela menggadaikan masa depan demi melihat anaknya berseragam Polri. Tapi harapan itu berubah menjadi mimpi buruk. Uang ratusan juta yang disetor, hilang tanpa jejak. Kini, kasus ini menyeret nama seorang ASN, oknum perantara, hingga dugaan keterlibatan jaringan calo lintas daerah. Angkanya fantastis yakni Rp700 juta. Korbannya yaitu seorang warga desa. Pelakunya? Masih misterius.
Cerita ini dimulai dari Muh Rifki, pemuda yang gagal dalam seleksi akhir Bintara Polri, Juli 2024. Sang ayah, Ilham Hasan, tak tinggal diam. Ia ingin memperjuangkan anaknya apapun caranya. Lalu datang tawaran manis. Jalur khusus, katanya. Bisa tembus masuk pendidikan. Cukup siapkan uang. Yang datang ke rumah? Bukan orang asing. Nasruddin, ASN Pemkab Jeneponto, orang sekampung. "Saya percaya karena dia PNS. Dia datang ke rumah, bawa temannya juga, katanya ada orang dalam yang bisa bantu," ujar Ilham kepada wartawan.
Tak tanggung-tanggung, Ilham menggelontorkan dana dalam tiga kali transaksi yakni Rp500 juta di sebuah warkop, dekat batas Gowa–Makassar, Rp200 juta di rumah orang tua pria bernama Ali Sadikin, di Takalar, serta Transaksi ketiga? Masih gelap. Semua uang diberikan ke Ali Sadikin, pria yang mengaku punya jalur ke Jubair sosok misterius yang diklaim sebagai “pengurus casis” di Mabes Polri. “Waktu itu saya dibawa ke rumahnya, katanya sudah pasti anak saya bisa masuk. Saya bahkan diminta ke Mabes, tapi di sana saya malah dicueki,” tutur Ilham kecewa.
Tak hanya itu, ia juga dikirimi foto jenderal bintang satu bernama Suroso sebagai "beking". Tapi setelah dicek? Ternyata sudah pensiun. Disebut sebagai aktor utama, Nasruddin akhirnya angkat bicara. ASN dari Dinas PMD Jeneponto ini membantah tuduhan itu mentah-mentah. “Bukan saya yang tawari. Itu temannya Pak Ilham sendiri, namanya Sumarling. Saya cuma temani. Waktu ditanya soal prosedur, saya malah bilang enggak tahu,” ujarnya via WhatsApp (9/8/2025).
Nasruddin mengaku hanya mempertemukan Ilham dengan Ali Sadikin karena Ali kenal dengannya. “Saya enggak terima uang sepeser pun. Mereka yang tanda tangan kuitansi. Tapi sekarang saya dituduh, bahkan mobil saya disita sama Pak Ilham,” tegasnya.
Kini, posisi Ali Sadikin jadi sorotan. Nomornya aktif, tapi keberadaannya tidak jelas. Sosok Jubair juga masih misterius disebut-sebut punya koneksi di Mabes, tapi bukan polisi. Yang pasti, uang Rp700 juta itu hilang. Dan anak yang dijanjikan masuk Polri, tak pernah dipanggil. Ilham memberikan ultimatum yaitu uang harus dikembalikan sebelum Minggu (10/8/2025). Jika tidak, ia akan melapor ke Polda Sulsel. “Saya sangat merasa tertipu. Kalau tidak dikembalikan sesuai janji, saya lapor. Saya punya bukti, kuitansi, dan saksi,” tegasnya.
Kasus ini menjadi potret betapa rawannya sistem rekrutmen aparat disusupi oleh oknum dan perantara liar. Di tengah impian rakyat kecil untuk melihat anaknya menjadi abdi negara, ada pihak yang tega menjual harapan dengan harga selangit. Kini, publik menunggu yakni apakah uang itu akan dikembalikan? Apakah polisi akan bertindak? Dan siapa sebenarnya Jubair? (TIM)
0 Response to "Terungkap! Rp700 Juta Amblas Demi Seragam Polri, ASN Jeneponto Terseret dalam Dugaan Jaringan Calo Nasional"
Posting Komentar