-->

Aib di Balik Status: Fitnah Lipstik Pecah Jadi Perang Harga Diri di Takalar!




Takalar Sulsel, Sulawesibersatu.com — Sebuah desa tenang berubah jadi medan konflik panas gara-gara satu unggahan Instagram. Tidak ada darah, tapi luka batin menganga. Tidak ada senjata, tapi kehormatan jadi tumbal. Seorang remaja perempuan berinisial “T”, gadis biasa dari keluarga sederhana di Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang, tiba-tiba jadi pusat perhatian. Bukan karena prestasi. Bukan pula karena sensasi. Tapi karena tuduhan mencuri lipstik yang disebutkan secara samar dalam sebuah status Instagram milik Dilla, warga setempat. “Ada yang curi lipstik di belakang masjid. Inisial T. Malu-maluin perempuan!” ungkap isi status yang menghancurkan segalanya. 


Unggahan itu singkat. Tapi dampaknya seperti gempa. Tanpa konfirmasi, tanpa bukti, masyarakat langsung menunjuk satu nama. Satu remaja. Satu korban. Warga mulai berbisik. Ada yang diam-diam menyindir. Ada yang terang-terangan menjauh. Anak-anak menjauh. Teman-teman hilang. Bahkan seorang tetangga, Daeng Ratang, memperingatkan. “Jangan belanja malam-malam di warung Dilla. Bahaya, nanti kamu juga dituduh.” Ucapan itu jadi pemantik. Keluarga korban, yang selama ini memilih diam, meledak.


Malam itu, Daeng Tojeng (ayah korban) berjalan dengan wajah murka menuju rumah Dilla. Ia tidak datang membawa emosi kosong. Ia datang dengan hati bapak yang tersayat. Namun, Dilla menolak semua tuduhan. Ia bersumpah tak pernah membuat unggahan itu. “Itu bukan saya. Saya tidak pernah tulis begitu,” katanya ringan, seolah tidak ada yang rusak.


Tapi Daeng Tojeng tak bisa dibohongi. Ia sudah kantongi screenshot. Ia punya saksi yang siap bicara dan yang paling penting, ia punya anak yang kini trauma dan kehilangan harga diri. “Saya bukan datang untuk ribut, saya datang untuk melindungi nama baik anak saya. Kalau perlu, saya akan bawa ini ke pengadilan dan saya tidak akan berhenti, biarlah hukum yang bicara!” kata Daeng Tojeng kepada Media.


Kasus ini kini resmi dilaporkan ke Polsek Mangarabombang. Dilla terancam dijerat UU ITE atas dugaan pencemaran nama baik, dengan ancaman hingga 4 tahun penjara dan denda ratusan juta rupiah. Kasus ini mengundang reaksi luas. Beberapa warga mendukung keluarga korban, sementara sebagian lainnya justru menganggap ini "masalah sepele". Tapi satu pertanyaan besar bergema yakni apakah pantas hidup seseorang dihancurkan hanya karena satu status media sosial?


Di balik setiap tuduhan, ada seseorang yang menderita. Di balik setiap unggahan, ada reputasi yang bisa musnah dan di balik kasus ini, ada seorang gadis yang mungkin selamanya kehilangan rasa percaya dirinya. "Hati-hati dengan jari. Sebelum kamu menulis sesuatu, pastikan itu benar. Karena bisa jadi, yang kamu rusak adalah masa depan seseorang." (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Aib di Balik Status: Fitnah Lipstik Pecah Jadi Perang Harga Diri di Takalar!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel