Heboh! Gelar Doktor Hakim MK Diduga dari “Kampus Ijazah Kilat” di Polandia, Romo Eks Aktivis Reformasi Bongkar Skandal!
Jakarta, Sulawesibersatu.com – Mahkamah Konstitusi kembali disorot, tapi kali ini bukan soal putusan, melainkan soal gelar akademik salah satu hakimnya yakni Arsul Sani. Ia disebut meraih gelar doktor dari Collegium Humanum, sebuah universitas di Polandia yang baru saja digerebek Komisi Antikorupsi Polandia atas dugaan praktik jual beli ijazah! Doktor hukum tapi dari kampus yang dijuluki “pabrik ijazah”?
Publik bertanya-tanya yaitu apakah gelar sang hakim diperoleh secara sah, atau hanya sekadar formalitas berbayar? Sang hakim MK lulus doktoral pada 2023 dengan disertasi yang terdengar akademik dan berat. “Re-examining the considerations of national security and human rights protection in counterterrorism legal policy.”
Namun, yang bikin geger yakni kampus tempat ia belajar ternyata tengah diselidiki karena menjual gelar doktor dengan proses kilat. Banyak tokoh Eropa, termasuk pejabat, juga diduga terlibat.
Romo Stefanus Hendrianto, SJ alias Romo Henri Kuok seorang imam Katolik Yesuit, mantan aktivis PRD, dan pakar hukum tata negara adalah orang pertama yang membongkar praktik jual-beli gelar di kampus tersebut.
Romo Henri, yang kini mengajar di AS, dikenal sebagai intelektual tajam yang paham luar dalam soal Mahkamah Konstitusi. “Romo ini bukan kaleng-kaleng. Sarjana UGM, master dari Belanda, dan doktor dari University of Washington,” tulis pengamat Made Supriatma.
Jika kampusnya ilegal, apakah gelarnya tetap legal? Dan jika gelar tidak sah, apakah orangnya masih layak duduk di kursi hakim konstitusi? Publik kini menanti sikap MK, Kementerian Pendidikan, dan Komisi Yudisial untuk menyelidiki kasus ini secara transparan. Sebab ini bukan soal pribadi, ini soal integritas lembaga penjaga konstitusi. (AN/ZA)
0 Response to "Heboh! Gelar Doktor Hakim MK Diduga dari “Kampus Ijazah Kilat” di Polandia, Romo Eks Aktivis Reformasi Bongkar Skandal!"
Posting Komentar