Nadiem Makarim Resmi Tersangka Korupsi Chromebook! Praperadilan Gagal, Jalan Menuju Pengadilan Terbuka Lebar!

Jakarta, Sulawesibersatu.com — Sebuah babak mengejutkan terjadi dalam perjalanan karier tokoh muda yang dulu dielu-elukan sebagai wajah baru pendidikan Indonesia. Nadiem Makarim, mantan Mendikbudristek sekaligus pendiri startup raksasa Gojek, resmi menyandang status tersangka dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan.

Permohonannya untuk membatalkan status tersangka melalui praperadilan resmi ditolak, Senin (13/10). Kini, tak ada lagi tameng hukum yang menghalangi langkah Kejaksaan Agung untuk menyeretnya ke meja hijau. “Mohon doanya. Saya menerima hasilnya,” kata Nadiem singkat, usai diperiksa sebagai tersangka di Gedung Jampidsus Kejaksaan Agung, Selasa (14/10).

Nadiem dulu dianggap sebagai harapan baru pendidikan. Di bawah komandonya lahir program digitalisasi sekolah dan pengadaan ribuan Chromebook untuk siswa. Tapi kini, proyek ambisius itu justru jadi boomerang hukum yang menjeratnya.

Dalam putusannya, Hakim Tunggal I Ketut Darpawan menyatakan penyidikan Kejagung sah secara hukum. Bahkan, penetapan Nadiem sebagai tersangka dinyatakan berdasarkan empat alat bukti yang sah, sesuai Pasal 184 KUHAP.

Ini membantah klaim tim kuasa hukum Nadiem yang menuding proses hukum cacat prosedur karena tidak diawali pemeriksaan dan hanya mengandalkan asumsi. “Penyidikan telah dilaksanakan sesuai prosedur hukum acara pidana,” ujar Hakim Ketut lantang di ruang sidang PN Jakarta Selatan.

Kasus ini menjadi ironi besar. Nadiem, yang dikenal sebagai ikon inovasi dan antikorupsi generasi muda, kini harus menghadapi kenyataan sebagai tersangka korupsi. Tak hanya soal hukum, tapi juga soal kehancuran citra publik yang dulu dibangunnya dengan narasi perubahan.

Dengan praperadilan yang kandas, Nadiem kini berada dalam fase krusial. Kejagung berpeluang besar melimpahkan kasus ini ke pengadilan. Jika terbukti, bukan tak mungkin sang eks-menteri akan menyusul jejak sejumlah pejabat tinggi lain yang lebih dulu dijerat kasus serupa.

Apakah Nadiem satu-satunya? Siapa saja yang ikut bermain dalam proyek miliaran rupiah ini? Apakah akan ada nama besar lain yang ikut terseret? Publik jelas tidak akan tinggal diam. Karena di balik layar Chromebook yang gagal, ada uang rakyat yang dipertaruhkan. Dan saat pendidikan dikorupsi, masa depan anak bangsa ikut dijual. (AN/ZA)

Share this post