-->

 



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Ini Pengakuan Kedua Pelaku, Sakit Hati Picu Pembunuhan Ester


Surabaya, SulawesiBersatu.com - Motif pelaku membunuh Ester Lilik Wahyuni adalah sakit hati. Sakit hati seperti apa yang membuat kedua pelaku tega menghabisi mantan majikannya tersebut?

Saifur Rizal alias Ijang (19) dan M Ari alias Mat (20) mengaku terpaksa melakukan itu karena hak-hak mereka sebagai karyawan tidak diberikan.

"Upah kami selama 10 hari tidak diberikan. Bahkan uang makan selama satu minggu sebanyak Rp 50 ribu juga tidak diberikan," kata Ari kepada wartawan di Mapolrestabes Surabaya, Jumat(18/1/2019).

Sementara Saifur mengaku jika setiap harinya ia hanya mendapat jatah makan nasi dan air putih saja, tanpa lauk.

"Setiap hari kami hanya mendapatkan nasi dan air putih saja. Kenapa (upah) kami tagih, karena sudah satu minggu," ungkap Saifur.

Saifur mengatakan andai saja Ester memberikan uang sebagai ongkos pulang ke Gresik, ia dan Ari tak mungkin melakukan pembunuhan itu.

"Saya menyesal. Kalau saja saya dikasih, seratus ribu saja untuk ongkos pulang ke Gresik, saya tidak mungkin melakukan kayak gitu," kata Saifur yang mengaku bahwa ide membunuh itu datang dari dirinya.

Kedua pelaku mengaku bekerja di laundry milik Ester karena dikenalkan oleh Sukron. Sukron adalah paman dari Saifur. "Dulu pertama kerja di sini dikenalkan oleh Sukron, pamannya ini(Saifur) karyawannya ibu juga," kata Ari.

Waktu itu, dikatakan oleh Ari mereka dijanjikan mendapatkan gaji per bulan Rp 1,2 juta. "Waktu itu dijanjikan mendapatkan gaji Rp 1,2 juta. Kami baru 10 hari bekerja," tandas Ari.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ini Pengakuan Kedua Pelaku, Sakit Hati Picu Pembunuhan Ester"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel