-->

 



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Karyawan dan Manajemen PT. BTIIG Bersinergi Mambangun Kawasan Industri



Morowali,sulawsibesatu.com - Momentum Hari Buruh Internasional atau biasa dikenal dengan sebutan May Day yang sering diperingati buruh setiap tanggal 1 Mei, dianggap penting dan sakral untuk mengenang perjuangan buruh dalam menuntut hak-haknya. Untuk itu, tidak jarang kita mendengar peringatan may day kerap dilaksanakan dengan beragam cara, termasuk di Morowali.



Di kawasan industri PT. Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) misalnya. Baik Manajemen maupun karyawan di PT. Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP) yang tergabung dalam beberapa serikat pekerja atau buruh memperingatinya tidak dengan melakukan aksi unjukrasa melainkan dengan cara dialogis dalam rangka meminimalisir konflik antara pekerja dan manajemen. 




Dialog sejumlah perwakilan pekerja atau buruh dengan manajemen PT. BTIIG yang dilaksanakan sejak pukul 10.00 wita, di Ruang Pertemuan Kantor PT. IHIP, Dusun Folili, Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali dengan tema "membangun sinergitas antara pekerja dan pengusaha dalam membangun kawasan industri yang maju dan berkembang". 



Kegiatan tersebut dihadiri pihak manajemen diantaranya, Mr. Li Ongjing Manager HSE, Cipto Rusdianto Manager Eksternal PT. IHIP, Ahmad Jubair SPV Eksternal PT. BTIIG dan Andri Rapu Gala HRD PT. BTIIG. Sementara pihak buruh ada Abdillah Lasita Ketua SPMI, Nasrun PK SBSI PT. BTIIG dan Moh. Rizal Ketua FNPBI Morowali. Selain itu, tampak hadir Kapolres Morowali AKBP Suprianto, SIK, SH, MH dan perwakilan Kodim 1311 Morowali serta sejumlah perwakilan buruh di kawasan industri PT. BTIIG dan PT. IHIP. 



Dalam dialog yang dilaksanakan kurang lebih dua jam itu, baik pihak manajemen maupun perwakilan pekerja buruh menyampaikan pikiran-pikiran dengan membahas masalah yang terjadi di kawasan industri PT. BTIIG dan harapan-harapannya sebagai solusi agar buruh dan manajemen dapat bersinergi dalam membangun kawasan industri.



Cipto Rusdianto Manager Eksternal PT. IHIP mengawali dialog tersebut mengatakan, salah satu peranan strategis dalam Investasi yaitu sinergitas. Sehingga dengan semangat yang sama antara para Pekerja dan Perusahaan bersinergitas dalam membangun Industri. Diyakini kedepan, karyawan dan manajemen dapat bertumbuh bersama, begitu juga industri dapat berkembang dan maju.



Kapolres Morowali, AKBP Suprianto dalam pernyataannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada serikat pekerja yang mengisi kegiatan diskusi dalam rangka memperingati Hari Buruh/May Day kali ini. Ia mempersilahkan manajemen maupun buruh berdiskusi hingga menuai kesepakatan dengan batasan-batasan atau sesuai koridor yang ada dan dapat menyamakan persepsi untuk solusi kedepan hingga hubungan industrial yang baik dapat dapat terbangun kedua belah pihak. 



"Kami dari pihak kepolisian berharap dalam diskusi tersebut sudah ada konsep sehingga pembahasan tidak bias dan diharapkan bisa mencapai kesepakatan. Kami juga berharap dialog sebagai budaya intelektual dapat terus berlangsung kedepannya guna mendukung investasi di Kabupaten Morowali dan meminimalisir konflik antara buruh dan perusahaan," ungkap Kapolres Morowali, AKBP Suprianto. 



Usai penyampaian pernyataan pihak manajemen dan Kapolres Morowali, Moh. Rizal selaku Ketua FNPBI Morowali yang getol menyuarakan aspirasi buruh di PT. BTIIG mengawali penyampaian pikiran pekerja dikawasan industri tersebut. Menurutnya, sinergitas serikat pekerja dengan perusahaan teramat penting, agar bersama membangun perusahaan dan kawasan industri yang lebih baik kedepan dengan tidak mengabaikan hak-hak para pekerja. 


 

"Meski demikian, ada sejumlah catatan yang ditemukan FNPBI Morowali dilingkungan perusahaan PT. BTIIG maupun IHIP. Diantaranya, sistem kontrak yang belum terpenuhi seutuhnya, jam kerja tidak melebihi 7 atau 8 jam dan belum maksimalnya penerapan K3. Hal inilah yang perlu kita bahas untuk perbaikan kedepan, sehingga kepentingan buruh maupun perusahaan dapat terakomodir dan kawasan industri bisa maju dan berkembang dimasa yang akan datang," terang Rizal Natsir. 



Sementara, Abdillah Lasita selaku perwakilan SPMI dalam pernyataannya mengatakan esensi may day, yaitu buruh atau pekerja yang menuntut haknya. Pihaknya mengedepankan role model yang humanis dan dialog terkait permasalahan pekerja dan perusahaan. Penerapan UU Ketenagakerjaan dalam perusahaan perlu dilihat secara historis, pihaknya mendorong dibangunnya Training center dan lebih mendahulukan Perekrutan karyawan lokal. Selain itu, sudah mulai ada isu anti China. Sehingga, kita berharap bahwa kelas pekerja tidak anti china karena kita sama-sama pekerja. 



Sedangkan, Nasrun Ketua PK SBSI PT. BTIIG menyoroti sejumlah problem yang terjadi dalam kawasan industri terebut. Mulai dari makanan, upah, proporsional pekerja lokal hingga menempatkan buruh sebagai aset perusahaan dengan lebih memprioritaskan dan meningkatkan kesejahteraannya. 



Menanggapi penyampaian sejumlah perwakilan serikat buruh, pihak manajemen Andri Rapu Gala dari bagian Hubungan Industrial PT. BTIIG menyebut pihak manajemen selalu berkomitmen dan menjalankan setiap masukan dari Disnakertrans, Wasnaker dan Serikat Pekerja terkait penerapan UU ketenagakerjaan. 



"Mengenai kontrak harian, pihaknya selalu berupaya maksimal terkait harian lepas ada sekitar 5% yang belum tercover, namun yang sudah masuk sekitar 95%. Untuk itu, kita sepakat adanya perbaikan dalam sistem kontrak tersebut. Kalau soal aturan jam kerja, kita sudah sesuai dengan UU yang berlaku," bebernya. 



Begitu pula penerapan K3 atau APD, seluruh manajemen dan Karyawan yang masuk di Kawasan telah diberikan oleh pihak perusahaan APD seperti sepatu, baju, helm dan Rompi. Untuk kesejahteraan, pihaknya berkomitmen dalam memperbaiki permasalahan gaji dan sterilisasi makanan terhadap karyawan. Soal pemindahan 100 orang karyawan dari PT. KWP ke PT. Indoheavy Equipment disepakati secara bertahap dan akan dikoordinasikan lebih lanjut. 



"Terkait rekrutmen pekerja lokal, manajeman sudah melakukan beberapa upaya terkait posisi strategis dan perekrutan masyarakat lokal dan sedang dalam upaya perbaikan dan progres. PT. BTIIG maupun IHIP juga sedang mengupayakan tempat pelatihan atau training center guna meningkatkan skill karyawan," sambung Cipto Rusdianto Manager Eksternal PT. IHIP. 



Adanya, pertanyaan soal suplayer satu pintu, Akhmad Jubair SPV Eksternal PT. BTIIG yang membidangi hal tersebut, menjelaskan bahwa, supplier satu pintu merupakan salah satu program dan komitmen pimpinan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal. "Saat ini sementara berproses dan akan meningkatkan pola pemberdayaan kedepan," tutupnya.(Wardi)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Karyawan dan Manajemen PT. BTIIG Bersinergi Mambangun Kawasan Industri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel