-->

Kadisdik Sulsel "Hilang" 4 Kali, Muncul Seperti Hantu di Jumat Berkah, DPRD Sulsel Meledak!




Makassar, Sulawesibersatu.com — Empat kali dipanggil, empat kali hilang. Tapi di Jumat yang katanya penuh berkah, sosok yang dinanti-nanti itu akhirnya muncul. Bukan artis. Bukan pejabat pusat. Tapi Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan: Iqbal Najamuddin. Kehadirannya membuat ruang rapat DPRD Sulsel berubah jadi panggung sindiran. Bukan tepuk tangan yang ia dapat, melainkan sambutan sarkas penuh tawa getir. 


“Pak Kadis ini dicari-cari kayak buronan dunia. Levelnya udah mirip Netanyahu sama Ayatollah Khamenei,” kelakar Andi Irfan Ab, anggota Komisi E DPRD Sulsel. “Kami kira udah di bunker, ternyata masih hidup… dan hadir,” lanjutnya tajam, lucu, tapi mengandung bara kemarahan.


Iqbal hanya membalas dengan senyum kecil. Senyum yang tak mampu menutupi sorotan tajam mata para legislator yang sudah empat kali kecewa menunggu tanpa kepastian. Rapat ini bukan sekadar rapat. Ini adalah panggung pertanggungjawaban atas kekacauan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, isu panas yang sudah membuat ribuan orang tua frustrasi dan sekolah-sekolah bingung.


Selama empat kali rapat sebelumnya, Iqbal absen. Alasannya? Dari menerima penghargaan hingga mengikuti pelatihan kepemimpinan. Tapi bagi anggota dewan, semua itu hanya "pemanis basa-basi". “Kami ini bukan mau menghalangi karier Pak Kadis. Tapi rakyat menunggu. Anak-anak butuh kepastian sekolah. Dan beliau... malah hilang,” ujar Yeni Rahman, anggota Komisi E lainnya, dengan nada tegas.


Beberapa rapat bahkan dibatalkan karena sang kadis tak kunjung muncul, meski anggota DPRD telah menunggu berjam-jam. Di mata publik, ini bukan lagi soal etika pejabat. Ini soal masa depan pendidikan di Sulawesi Selatan. Kepala dinas yang enggan hadir dalam forum pengawasan publik bisa dianggap sebagai bentuk pembangkangan terhadap sistem demokrasi lokal. Pertanyaannya sekarang yaitu apakah kehadiran Iqbal kali ini menjadi titik balik?

Atau justru hanya formalitas agar tak disebut “buronan politik” lagi?


Kisah ini belum berakhir. Dan panggung rapat Komisi E mungkin baru saja membuka babak pertama dari drama panjang antara legislatif dan eksekutif di Sulsel. Apakah Iqbal Najamuddin akan bicara? Atau justru kembali menghilang saat rakyat butuh jawaban? Waktu yang akan membuktikan. Dan DPRD tampaknya sudah siap, kalau perlu, turun ke medan yang lebih panas. Ikuti terus drama politik pendidikan Sulsel, karena anak-anak negeri tak boleh jadi korban diamnya pejabat. (MH)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kadisdik Sulsel "Hilang" 4 Kali, Muncul Seperti Hantu di Jumat Berkah, DPRD Sulsel Meledak!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel