-->

Lubang Maut di Jembatan Takkalala: “Sudah Banyak yang Jatuh, Apa Harus Tunggu Ada yang Tewas?”




Sinjai Sulsel, Sulawesibersatu.com — Ada lubang di jalan. Terlihat kecil, diam, seolah tak berbahaya. Tapi bagi warga Desa Bua, lubang itu adalah jerat maut. Di atas Jembatan Takkalala yang panjang dan tua, sebuah lubang menganga diam-diam memakan korban.


35 sentimeter. Bukan sekadar angka. Itu cukup untuk membuat motor tergelincir. Cukup untuk menjatuhkan seorang ibu yang pulang dari pasar. Cukup untuk membuat pengendara malam hari tak pulang-pulang ke rumah. 


“Sudah banyak yang jatuh, Mas. Hampir tiap minggu. Tapi nggak ada yang datang perbaiki,” kata Ansar, warga setempat, dengan nada getir. Matanya menatap jembatan yang sudah lama kehilangan perhatian, seperti kehilangan harapan.


Padahal ini bukan jalan kecil di pinggir hutan. Jembatan Takkalala adalah nadi penghubung utama antara Sinjai dan Kajang, Bulukumba. Setiap hari, truk, motor, ambulans, pelajar, petani, semua melintas di atasnya. Tapi lubang itu tetap di sana. Tak tersentuh. Tak dipedulikan.


Heriwawan, anggota DPRD Sulsel dari Dapil Sinjai–Bulukumba, akhirnya ikut bersuara lantang. “Pemerintah tidak boleh diam! Ini bukan lubang, ini potensi maut. Kita bicara nyawa manusia!” tegasnya.


Ia mendesak Dinas Pekerjaan Umum Sulsel untuk tidak lagi bermain-main dengan tambal sulam. Menurutnya, jalan sekrusial ini harus mendapat perbaikan total dan permanen. “Alasan efisiensi anggaran tak bisa jadi tameng. Satu nyawa rakyat terlalu mahal untuk diabaikan,” ujarnya tajam.


Jembatan Takkalala dibangun di era Bupati Andi Rudianto Asapa. Panjangnya 100 meter, melintasi muara Sungai Bua, menjadi jalur penting sejak awal. Namun kini, usia dan diamnya pemerintah membuatnya rapuh.


Letaknya hanya 15 km dari pusat kota Sinjai. Tapi rasa-rasanya, jauh dari sentuhan pemerintah. Seolah jembatan ini hanya penting saat kampanye, lalu dilupakan setelahnya.


Di tengah malam yang gelap, dengan suara gemuruh air sungai di bawahnya, Jembatan Takkalala masih menunggu korban berikutnya. Dan warga, masih menunggu janji yang tak kunjung ditepati.


Sebab bagi mereka, setiap hari tanpa perbaikan adalah taruhan nyawa. Dan lubang itu, yang katanya "akan segera ditangani", nyatanya masih di sana. Menganga. Menanti. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Lubang Maut di Jembatan Takkalala: “Sudah Banyak yang Jatuh, Apa Harus Tunggu Ada yang Tewas?”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel