-->

Tragedi di Parit Tokaya! Alat Berat Tabrak Pengguna Jalan, Proyek Tanpa Rambu, Tanpa Peringatan, Tanpa Hati Nurani!




Pontianak Kalbar, Sulawesibersatu.com — Malam yang seharusnya sunyi berubah jadi horor. Seorang pengguna jalan jatuh tak berdaya, tubuhnya terluka parah, tertabrak alat berat yang mengeruk parit di Jalan Perdana. Darah tercecer di aspal. Jeritan saksi mata menembus gelap malam. Dan semua terjadi... karena satu hal yang seharusnya tak boleh diabaikan yaitu tidak ada rambu peringatan. Tidak ada tanda bahaya. Tidak ada penjagaan. Proyek ini dikelola oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I). Tapi alih-alih menjadi solusi, pengerjaan ini justru memakan korban. Nyawa warga nyaris melayang hanya karena kelalaian fatal yang seharusnya bisa dicegah.


Warga sekitar menyaksikan bagaimana alat berat datang, menggali parit, menguasai jalan. Tapi mereka tak pernah diberi tahu, tak ada sosialisasi, tak ada surat edaran. Panjang proyek? Durasi pengerjaan? Pelaksana? Semua serba gelap! "Kami cuma bisa menonton dari balik jendela. Seperti tamu di tanah sendiri," keluh seorang ibu rumah tangga yang rumahnya hanya lima meter dari lokasi.


Warga merasa ditinggalkan, dikhianati oleh proyek pemerintah yang seharusnya berpihak pada keselamatan dan keterbukaan. Yang lebih mengerikan? Proyek ini beroperasi hingga malam hari, tanpa pencahayaan yang memadai, tanpa rambu lalu lintas, dan tanpa petugas pengatur jalan. Seolah nyawa pengguna jalan tidak ada artinya. Korban, seorang pengguna motor yang melintas perlahan, tidak pernah menyangka bahwa kematian bisa mengintai dalam bentuk bucket ekskavator.


Warga dan pengamat menilai, proyek ini tidak hanya ceroboh, tapi juga terlalu senyap untuk ukuran proyek negara. Tidak ada papan informasi proyek, tidak ada transparansi anggaran, bahkan RT dan tokoh masyarakat setempat tidak pernah diajak bicara. “Kalau ini proyek jujur dan sah, kenapa dijalankan seperti operasi rahasia?” tanya seorang aktivis pemuda. 


Kecurigaan pun muncul, apakah ini kelalaian biasa atau ada sesuatu yang sengaja ditutupi? Kini masyarakat menuntut yakni Pertanggungjawaban penuh dari BWSK I dan pelaksana proyek, Evaluasi total terhadap sistem pengawasan proyek pemerintah, Pemberian sanksi tegas hingga pidana bagi pihak yang lalai serta Pemasangan rambu dan sistem keselamatan standar nasional. "Satu korban sudah cukup. Jangan tunggu ada korban jiwa berikutnya untuk sekadar bertindak," ujar salah satu tokoh adat setempat.


Redaksi bergerak, kami akan ungkap siapa yang bermain di balik Proyek senyap ini. Kami dari media ini tidak akan berhenti. Kami akan mewawancarai keluarga korban, menelusuri kontraktor dan anggaran proyek, mengonfirmasi langsung ke BWSK I, serta mengawal kasus ini hingga pihak yang bertanggung jawab dicopot, diadili, dan tidak lagi bisa bermain-main dengan keselamatan rakyat. Karena proyek pemerintah bukan hanya soal pembangunan, tapi soal nyawa, keadilan, dan tanggung jawab. Terus ikuti liputan investigasi eksklusif kami yaitu “Parit Berdarah Proyek Senyap, Nyawa Melayang”. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tragedi di Parit Tokaya! Alat Berat Tabrak Pengguna Jalan, Proyek Tanpa Rambu, Tanpa Peringatan, Tanpa Hati Nurani!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel