259 Hari Menghilang: Akhir Tragis Karier Bripka Erwing, Polisi yang Lenyap Tanpa Jejak
Makassar, Sulawesibersatu.com – Di balik gemerlap seragam dan janji pengabdian, ada kisah yang berakhir dengan sunyi. Bripka Erwing, anggota Polres Pelabuhan Makassar, kini tinggal nama dalam daftar hitam kepolisian setelah 259 hari menghilang tanpa izin, tanpa kabar, tanpa penjelasan.
Dan hari itu pun tiba. Kamis pagi, 17 Juli 2025, halaman Mapolres Pelabuhan Makassar dipenuhi barisan tegak anggota polisi. Tapi di tengah upacara itu, tak ada medali, tak ada penghargaan hanya pemecatan tidak hormat (PTDH) yang dibacakan untuk seorang anggota yang gagal menjaga sumpahnya.
Kapolres AKBP Rise Sandiyantanti memimpin upacara itu langsung. Sorot matanya tajam. Suasananya hening. Tak ada Bripka Erwing di sana. Ia tidak hadir, bahkan untuk menyaksikan akhir dari karier yang pernah ia banggakan.
Bripka Erwing bukan hanya mangkir. Ia benar-benar menghilang. Dari 3 Juli 2023 hingga 25 Juli 2024, namanya tak pernah muncul dalam daftar hadir. Panggilan tak dijawab. Surat dinas diabaikan. Ia diduga meninggalkan wilayah tugas tanpa izin, dan tak satu pun alasannya bisa dipertanggungjawabkan secara hukum maupun moral. "Ini pelanggaran berat. Lebih dari 30 hari kerja tanpa keterangan saja sudah cukup untuk pemecatan. Ini 259 hari," ujar Aipda Adil, Kasubsipenmas Polres Pelabuhan, pada Jumat (18/7/2025).
Proses hukum internal dijalankan. Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) berlangsung tanpa drama karena bukti dan fakta sudah bicara. Hasilnya jelas: Bripka Erwing diberhentikan dari Kepolisian Republik Indonesia dengan tidak hormat. Langkah ini, menurut Polres Pelabuhan, bukan semata-mata untuk menghukum, tapi untuk menjaga wibawa institusi dan kepercayaan masyarakat. “Kami harus menunjukkan bahwa seragam ini bukan tameng. Siapapun yang menyalahgunakan amanah, akan kami tindak tegas,” tegas Adil.
Bagi masyarakat, mungkin Bripka Erwing hanyalah satu dari ribuan nama di kepolisian. Tapi bagi institusi, ia adalah pelajaran berharga. Pelanggaran ini bukan cuma soal absen. Ini soal hilangnya integritas, komitmen, dan pengabdian. Dan ketika itu lenyap, tidak ada lagi tempat dalam barisan penegak hukum.
Kisah Bripka Erwing jadi peringatan nyata. Tentang bagaimana satu keputusan, satu kelalaian, bisa menghancurkan segalanya. Tentang pentingnya tanggung jawab, bahkan saat tidak ada yang melihat. Dan kini, ketika rekan-rekannya kembali bertugas menjaga hukum, satu kursi di Mapolres Pelabuhan kosong selamanya. (IDG/MH)
0 Response to "259 Hari Menghilang: Akhir Tragis Karier Bripka Erwing, Polisi yang Lenyap Tanpa Jejak"
Posting Komentar