-->

Bongkar Setoran Togel di Bantaeng! Pengepul Teriak, "Saya Bayar ke Kapolsek Rp2 Juta per Bulan"




Bantaeng Sulsel, Sulawesibersatu.com — Aroma busuk dugaan pemerasan kembali menyeruak dari tubuh kepolisian. Seorang pria lanjut usia, Asikin (61), mengaku rutin membayar “setoran keamanan” ke Kapolsek Bantaeng, IPTU Andi Adi Wijaya, sebesar Rp2 juta setiap bulan demi kelancaran bisnis togel yang digelutinya. "Ada setoranku tiap bulan ke Karaeng Adi. Dua juta sebulan supaya aman kerja," ungkap Asikin kepada wartawan saat ditemui di Mapolres Bantaeng, belum lama ini.


Pengakuan ini sontak mengguncang publik dan menimbulkan tanda tanya besar yaitu apakah praktik judi di Bantaeng sengaja dibiarkan oleh oknum aparat? Asikin ditangkap pada 2 Juli 2025 bersama 11 orang lainnya dalam sebuah penggerebekan di rumahnya di Kecamatan Bantaeng. Ironisnya, meski merasa sudah “menyetor”, pria renta ini tetap dibekuk polisi. “Saya sudah jalan lebih dari satu tahun. Bos saya namanya Maha, dia yang suruh setor,” kata Asikin.


Dikonfirmasi terpisah, IPTU Andi Adi Wijaya membantah keras tuduhan itu. Ia menegaskan tidak pernah menerima sepeser pun dari pengepul togel. “Tidak ada itu. Justru saya sendiri yang pimpin penangkapan. Saya tidak mau begitu. Saya sudah mau pensiun bulan November ini, nda mungkin saya main-main,” tegasnya, Kamis (17/7).


Skandal ini makin panas setelah Marsidi, kakak kandung Asikin, membeberkan dugaan pemerasan lain yakni penyidik disebut meminta uang damai sebesar Rp50 juta agar proses hukum dihentikan. “Awalnya diminta Rp30 juta. Tapi naik jadi Rp50 juta. Katanya permintaan dari Kasat,” ungkap Marsidi.


Uang itu rencananya dibagi dua yaitu keluarga Asikin dan bosnya diminta menyiapkan masing-masing Rp15 juta. Namun hingga kini, bandar togel bernama Maha belum juga ditangkap. Sementara Asikin masih ditahan dan menunggu kejelasan hukum.


Munculnya pengakuan terbuka dan tudingan permintaan uang dari penyidik mendorong publik menuntut penyelidikan independen dari Propam dan Kompolnas. “Kalau benar ada permintaan uang damai dan perlindungan terhadap bandar, ini bukan hanya soal judi, ini soal pengkhianatan institusi,” ujar salah satu pegiat anti-korupsi di Sulsel.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari Polres Bantaeng terkait keberadaan Maha, sang bandar yang disebut-sebut Asikin. Publik pun mulai bertanya: yakni apakah ada "tameng tak terlihat" yang melindungi para bandar di balik seragam? (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bongkar Setoran Togel di Bantaeng! Pengepul Teriak, "Saya Bayar ke Kapolsek Rp2 Juta per Bulan""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel