Skandal Besar Beras Premium: 85% Ternyata Beras Oplosan! Investigasi Ungkap Dugaan Kecurangan Massal, Kerugian Capai Rp99 Triliun
Jakarta, Sulawesibersatu.com — Indonesia diguncang skandal pangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Ratusan merek beras premium yang selama ini dipercaya masyarakat, ternyata diduga dioplos dengan beras kualitas rendah dan tetap dijual dengan harga tinggi!
Investigasi gabungan oleh Kementerian Pertanian, Satgas Pangan, dan Bareskrim Polri membongkar praktik culas ini. Hasilnya mencengangkan yaitu dari 212 merek yang diuji di 10 provinsi, lebih dari 85% tidak memenuhi standar mutu SNI, dan sebagian besar bahkan dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET)! "Lagi ditangani sama kepolisian. Sekarang 212 merek dan perusahaan sedang dipanggil ke Bareskrim," tegas Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (13/7/2025) saat meninjau koperasi pangan di Klaten.
Tak hanya sekadar mutu, 21,7% produk juga curang dalam takaran berat bersih, merugikan konsumen dua kali lipat, kualitas turun, isi pun kurang! Skandal ini menyeret nama-nama besar yang sudah akrab di telinga masyarakat. Berikut daftar 21 merek beras premium yang diduga terlibat yakni Merek-Merek Ternama Diduga Oplosan yaitu Wilmar Group seperti Sania, Sovia, Fortune, Siip. PT. Food Station Tjipinang Jaya seperti Setra Pulen, Food Station, PT. Buyung Poetra Sembada Tbk seperti Topi Koki, serta Japfa Group: Ayana dan belasan lainnya!
Produk-produk ini ditemukan beredar luas di supermarket dan minimarket, lengkap dengan kemasan menarik, namun isi tak sesuai harapan. Skema manipulatif ini diperkirakan telah menyebabkan kerugian masyarakat hingga Rp99 triliun. Uang sebesar itu seharusnya bisa kembali ke petani, koperasi, dan pasar rakyat bukan memperkaya pelaku curang.
Kasus ini bukan sekadar soal beras. Ini adalah alarm keras bagi keamanan pangan nasional. Pemerintah diminta segera yaitu menarik produk curang dari peredaran, menindak tegas pelaku dari produsen hingga distributor serta membangun sistem pengawasan beras berbasis teknologi dan transparansi.
Sementara itu, konsumen juga diimbau untuk lebih waspada yakni Cek label SNI dan berat bersih kemasan, Bandingkan harga dengan HET, serta Laporkan produk mencurigakan ke Badan POM atau Satgas Pangan. “Ini bukan sekadar kecurangan dagang, ini pengkhianatan terhadap rakyat!” tegas Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. (AN/ZA)
0 Response to "Skandal Besar Beras Premium: 85% Ternyata Beras Oplosan! Investigasi Ungkap Dugaan Kecurangan Massal, Kerugian Capai Rp99 Triliun"
Posting Komentar