-->

Buron Berkelas? Indra Widjaya Mangkir Lagi, Jejaknya Membayangi Skandal Miliaran Rupiah Uang Pensiun di Taspen




Jakarta, Sulawesibersatu.com — Di balik gemerlap dunia keuangan dan investasi, ada skandal gelap yang kini menyeret nama besar yaitu Indra Widjaya, eks Komisaris Utama PT Asuransi Sinarmas, yang disebut-sebut sebagai salah satu kunci dalam dugaan korupsi investasi fiktif PT Taspen (Persero). Namun, saat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indra kembali tak muncul. Untuk ketiga kalinya.


Pemanggilan pertama dilakukan pada 12 Februari 2025. Ia absen, mengaku sakit. Panggilan kedua, 15 April 2025, lagi-lagi tak datang. Hari ini, 4 Agustus, jadwal pemanggilan ketiga dan lagi-lagi, tak ada jejak Indra di Gedung Merah Putih KPK. Pihak KPK angkat suara. “Hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan tindak pidana korupsi terkait kegiatan Investasi PT Taspen,” ujar Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK.


Keterlibatan Indra diyakini tidak main-main. Sebagai bagian dari kelompok usaha besar yang memiliki rekam jejak kuat di sektor keuangan, ia disebut punya peran strategis dalam alur investasi yang kini terbukti fiktif. Modusnya terlihat rapi. Uang investasi PT Taspen yang seharusnya menjamin masa tua para ASN diduga dialihkan ke instrumen bodong melalui PT Insight Investments Management (IIM).


Perusahaan ini telah ditetapkan sebagai tersangka korporasi. Tapi aliran dana tak berhenti di sana. KPK menemukan keterlibatan banyak tokoh kuat dari berbagai lembaga keuangan dan sekuritas ternama yakni Ferita (Presiden Komisaris PT Sinarmas Sekuritas), Julius Sanjaya (Direktur Keuangan PT Sinarmas Sekuritas), Edy Soetrisno (Dirut PT Pacific Sekuritas), Nelwin Aldriansyah.(Dirkeu Pertamina Power Indonesia), Abdul Rahman Lubis (KB Valbury Sekuritas), serta Anak Agung Gde Wisnu Wardana (Komisaris Utama PT IIM).


Bersama mereka, KPK membongkar lapis demi lapis skema: pengaburan data investasi, transaksi fiktif, hingga dugaan pencucian uang berskala besar. Sumber internal KPK menyebut, nama Indra muncul dalam dokumen transaksi dan komunikasi strategis antara pihak PT Taspen, PT IIM, dan sejumlah perusahaan sekuritas.


Ada dugaan bahwa ia tahu lebih banyak dari yang ia akui bahkan mungkin berada di balik desain besar skema investasi abal-abal yang telah menyedot dana miliaran rupiah milik negara dan rakyat. Makin sering mangkir, makin besar peluang KPK untuk menerbitkan surat jemput paksa. Sementara itu, sinyal kuat penetapan tersangka individu baru sudah terasa. “Kami akan mengambil langkah hukum lanjutan terhadap pihak-pihak yang tidak kooperatif,” ungkap Sumber KPK yang tidak mau disebutkan namanya.


Skandal ini bukan hanya mencuri uang. Tapi juga mengkhianati kepercayaan jutaan ASN yang menggantungkan masa tuanya pada Taspen. Uang yang semestinya menjadi pelindung di hari tua, justru lenyap dalam skema korupsi bertopeng investasi. Apakah Indra Widjaya akan segera dijemput paksa? Atau justru ia akan menjadi tersangka berikutnya? Kami akan terus menggali, KPK juga dan publik berhak tahu segalanya. (AN/ZA)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Buron Berkelas? Indra Widjaya Mangkir Lagi, Jejaknya Membayangi Skandal Miliaran Rupiah Uang Pensiun di Taspen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel