Tangkal Kekerasan Sejak Dini, Sekda Takalar Dorong Edukasi Hukum hingga ke Desa-Desa
Takalar Sulsel, Sulawesibersatu.com – Di tengah meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kabupaten Takalar bersama Polres Takalar dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Minasa Keadilan menggelar Seminar Hukum bertema “Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”. Kegiatan ini digelar di Aula Wicaksana Laghawa Polres Takalar pada Rabu (27/8) dan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Takalar, Muhammad Hasbi.
Seminar tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai elemen penting, mulai dari aparat penegak hukum hingga legislatif. Hadir di antaranya Kepala Bapas Kelas I Makassar Surianto, Kasat Reskrim Polres Takalar AKP Hatta, praktisi hukum Abdul Gaffar, serta Anggota DPRD Sulsel sekaligus Ketua DPW Perempuan Bangsa PKB Sulsel, Fadilah Fahriana Hengky.
Dalam sambutannya, Hasbi mengungkapkan fakta yang mencemaskan. Menurutnya, kasus kekerasan di Takalar baik psikis, fisik, hingga pelecehan seksual terus menunjukkan tren peningkatan. Ia menyoroti peran teknologi, khususnya smartphone, yang tak hanya membawa dampak positif, tapi juga mengubah perilaku sosial masyarakat, terutama generasi muda. “Kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya masalah keluarga, tapi masalah sosial yang harus kita hadapi bersama. Edukasi hukum, penguatan nilai keluarga, dan lingkungan sosial yang suportif adalah kunci,” tegas Hasbi, yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di IPDN Jakarta.
Hasbi juga menekankan bahwa seminar ini bukan hanya seremonial, melainkan model edukasi yang patut ditiru. Ia mendorong agar kepala desa, tokoh masyarakat, dan PKK mengambil peran aktif dalam menyuarakan pencegahan kekerasan di lingkungan masing-masing.
Sejalan dengan itu, Fadilah Fahriana Hengky mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan kekuatan informasi dalam menangkal kekerasan. “Di era digital ini, media sosial bisa menjadi ancaman atau solusi. Tergantung bagaimana kita mengedukasi masyarakat. Sosialisasi yang konsisten adalah kunci agar masyarakat lebih sadar hukum dan peduli terhadap perempuan dan anak di sekitar mereka,” jelas Fadilah.
Sementara itu, Ketua LKBH Minasa Keadilan, M. Arsyad alias Bung Acha, menyampaikan komitmennya untuk turun langsung ke masyarakat. “Seminar ini baru permulaan. Target kami, edukasi hukum harus sampai ke desa-desa. Masyarakat harus tahu haknya, dan tahu ke mana harus mengadu saat terjadi kekerasan,” ujarnya penuh semangat.
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Kabupaten Takalar berharap mampu menekan angka kekerasan sekaligus membangun budaya hukum yang lebih kuat dan berpihak pada perlindungan perempuan dan anak. (Rene Wijaya)
0 Response to "Tangkal Kekerasan Sejak Dini, Sekda Takalar Dorong Edukasi Hukum hingga ke Desa-Desa"
Posting Komentar