Dana KUR Raib, UMKM Tertipu! "Orang Dalam" Pegadaian Takalar Tilep Ratusan Juta

 

Takalar Sulsel, Sulawesibersatu.com – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis syariah milik Pegadaian, yang seharusnya menjadi angin segar bagi pelaku UMKM, justru berubah jadi mimpi buruk. Seorang pegawai outsourcing bernama A Dian Anugrah ditetapkan sebagai tersangka korupsi usai diduga menyelewengkan dana hingga Rp466 juta lebih. Bukan orang luar. Justru “orang dalam” ini menggunakan statusnya sebagai petugas BPO KUR di PT Pegadaian Cabang Takalar untuk menjerat korban-korbannya yakni pelaku usaha kecil yang ingin berkembang.

Pelunasan dan cicilan dari nasabah tak pernah masuk ke kas Pegadaian. Tersangka hanya memberikan kwitansi palsu, sementara uangnya masuk ke kantong pribadi. Modus top-up pinjaman juga digunakan. Tersangka mengajak nasabah menambah pinjaman dengan janji cicilan dibagi dua. Namun uang hasil top-up tak disetor ke sistem, nasabah pun tercekik tunggakan.

Audit internal dari SPI PT Pegadaian Wilayah VI Makassar mengungkap nilai kerugian mencapai Rp466.477.620. Kejaksaan Negeri Takalar kini mendalami kemungkinan adanya kerugian negara dan pihak lain yang terlibat. “Kami serius. Ini bukan sekadar penyimpangan internal. Ini bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat kecil. Kami pastikan proses hukum berjalan tegas,” ujar Akhsan, Kepala Kejari Takalar.

Tersangka dikenai yaitu Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18, dan Pasal 3 jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Alih-alih mendapat modal untuk mengembangkan usaha, banyak pelaku UMKM justru tertipu. Mereka percaya, mereka berharap, namun uang mereka malah dijadikan alat memperkaya diri oleh oknum tak bertanggung jawab.

Program KUR seharusnya jadi tangan penolong ekonomi rakyat kecil bukan dijadikan celah untuk bermain kotor. Publik kini menunggu yakni apakah ini ulah tunggal? Atau ada oknum lain di balik layar? Kejaksaan Negeri Takalar memastikan penyidikan masih berkembang, dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka tambahan.

Kisah ini bukan sekadar kasus hukum. Ini soal harapan rakyat kecil yang dirampas oleh sistem yang semestinya melindungi mereka. (Rene Wijaya)

Share this post