Jalan Hampir Rp1 Miliar di Kubu Raya Diduga Dikerjakan Asal Jadi
Kubu Raya Kalbar, Sulawesibersatu.com — Di balik anggaran jumbo hampir Rp1 miliar, tersembunyi kisah yang mengusik hati nurani. Proyek jalan yang diimpikan warga sebagai harapan masa depan, kini justru menyisakan kegelisahan dan tanda tanya besar. Tanpa pemadatan tanah yang layak. Tanpa geotekstil penyangga. Tanpa jaminan mutu beton. Apakah ini bentuk pembangunan atau pembiaran?
Tim pemantau lapangan menemukan fakta mencengangkan yaitu Tanah dasar masih basah dan lembek, seharusnya dipadatkan hingga 95% Modified Proctor, Batu split cuma ditabur seperti kerikil di taman rumah, tanpa alat berat, tanpa pemadatan, Bekisting dipasang ala kadarnya, miring, tidak rapi, seperti pekerjaan darurat, Tak tampak geotekstil, padahal tanah di kawasan ini dikenal rawan amblas, serta Tidak ada dokumentasi slump test atau uji mutu beton. Beton yang digunakan entah K-250, K-300, atau bahkan kurang dari itu tidak ada yang tahu pasti.
Padahal jalan ini dirancang sebagai rigid pavement jenis jalan beton dengan biaya tinggi yang seharusnya bertahan puluhan tahun, bukan puluhan minggu. Di pinggir jalan, seorang warga tua menatap proyek dengan mata kecewa. Ia hanya bisa menggelengkan kepala. “Kami lihat sendiri, tanahnya masih lembek. Mobil proyek saja nyaris terjebak. Kami tidak tahu apakah beton itu sudah diuji atau belum. Kalau ini cepat rusak, siapa yang tanggung jawab?”
Warga lain, yang sudah puluhan tahun tinggal di daerah tersebut, menyebut proyek ini sebagai “jalan musiman”, hanya bagus saat baru selesai, lalu hilang seperti janji politik. Jika proyek ini gagal karena tidak sesuai standar, maka hampir Rp1 miliar uang rakyat bisa lenyap. Ini bukan soal jalan semata, ini soal akuntabilitas. Soal tanggung jawab. Soal masa depan warga yang setiap hari harus melewati jalan itu untuk sekolah, bekerja, dan bertahan hidup.
Hingga berita ini ditulis, CV. Rimpang Bumi Khatulistiwa dan Dinas PUPRPRKP Kubu Raya masih bungkam. Tak ada klarifikasi. Tak ada penjelasan. Diam yang justru makin membesarkan kecurigaan publik. Masyarakat kini bersuara lantang yakni Audit proyek secara menyeluruh, Turunkan tim teknis independen ke lapangan, Transparansi uji mutu beton dan spesifikasi, serta Tindak tegas jika ada pelanggaran kontrak.
Pembangunan bukan sekadar menanam tiang dan mencurahkan semen. Pembangunan adalah soal komitmen pada masa depan rakyat. Jika jalan sepanjang 522 meter ini gagal, maka kerusakan bukan hanya pada aspal, tapi pada kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah. (TIM)
0 Response to "Jalan Hampir Rp1 Miliar di Kubu Raya Diduga Dikerjakan Asal Jadi"
Posting Komentar