-->

“Kode Merah di Istana”: Kepala BIN Tiba Mendadak, Ada Ancaman Besar?

Jakarta, Sulawesibersatu.com — Siang yang tampak biasa pada Kamis (4/9) di Istana Kepresidenan Jakarta mendadak berubah tegang. Sebuah mobil dinas berpelat RI melaju cepat memasuki kompleks istana. Di dalamnya yaitu Muhammad Herindra, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), wajahnya serius, nyaris tanpa ekspresi. Pukul 13.01 WIB, Herindra melangkah masuk tanpa iring-iringan berlebihan, tapi penuh kewaspadaan. Kepada awak media yang menunggu, ia hanya berkata singkat. “Ya, saya dipanggil Presiden.”

Tidak ada senyum. Tidak ada basa-basi. Hanya satu kalimat pendek yang langsung mengirim sinyal yakni ada sesuatu yang genting. Saat dikejar pertanyaan soal tujuannya, Herindra menegaskan bahwa ia membawa informasi strategis yang tak bisa disampaikan lewat laporan biasa. Informasi itu, kata dia, harus disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. “Tentunya ada informasi yang harus saya sampaikan kepada presiden, itu saja.”

Tekanan dalam kata “langsung” tidak bisa diabaikan. Apa yang membuat Kepala BIN harus turun tangan sendiri, tanpa perantara? Kehadiran Herindra terjadi di tengah memuncaknya gelombang demonstrasi nasional yang terus meluas dalam beberapa hari terakhir. Aksi massa tak lagi sporadis, melainkan terstruktur, sistematis, dan penuh simbol perlawanan.

Saat ditanya soal dugaan adanya aktor intelektual di balik aksi-aksi ini, Herindra hanya menjawab datar. “Pokoknya saya akan menyampaikan informasi yang penting.” Jawaban yang tidak membantah justru menambah kecurigaan bahwa ada kekuatan besar yang sedang bergerak di balik layar.

Dalam dunia intelijen, hal-hal paling penting tidak pernah diucapkan langsung. Diam adalah sinyal dan kedatangan Herindra secara mendadak ke Istana bisa diartikan sebagai “peringatan dini” terhadap situasi yang lebih serius dari yang terlihat. Apakah Indonesia sedang menghadapi yaitu Rencana destabilisasi nasional? Manuver politik internal? Atau bahkan campur tangan kekuatan asing? Tidak ada jawaban pasti. Tapi sumber internal menyebut: “Situasi sedang tidak normal.”

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana. Namun tanda-tanda konsolidasi keamanan nasional mulai tampak yakni pengamanan diperketat, akses informasi diperiksa ulang, dan beberapa akun media sosial mulai ‘sunyi’. Di luar istana, spekulasi bermunculan yaitu apakah ini awal dari reshuffle diam-diam? Apakah Presiden Prabowo tengah mengambil langkah luar biasa? Atau apakah ini fase pertama dari sebuah krisis politik yang belum terungkap?

Ketika seorang Kepala BIN memilih berbicara sedikit, tapi bertindak cepat, maka publik patut waspada. Ada sesuatu yang sedang terjadi dan kita semua belum diajak tahu. Satu hal yang jelas yakni Negara sedang bergerak dalam mode siaga. (AN/ZA)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "“Kode Merah di Istana”: Kepala BIN Tiba Mendadak, Ada Ancaman Besar?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel