-->

"Baru Dibangun, Sudah Rapuh?!" Jalan Beton Rp170 Juta di Gowa Tuai Amarah Warga



Gowa Sulsel, Sulawesibersatu.com – Belum genap sepekan selesai dibangun, jalan rabat beton di Dusun Bontomanai, Desa Lembangloe, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, sudah menuai tanda tanya besar: kemana perginya kualitas? Dibangun dengan anggaran fantastis senilai Rp170.168.920 dari Dana Desa 2025, jalan sepanjang 50 meter itu justru tampak rapuh dan berpasir, seperti proyek coba-coba. Bukan proyek rakyat yang seharusnya kuat dan tahan bertahun-tahun. “Lihat sendiri, permukaannya longgar, banyak pasirnya. Masa baru jadi, sudah kayak mau hancur?” ujar seorang warga dengan nada geram.


Warga menduga kuat bahwa campuran semen dan pasir tidak sesuai standar teknis. Kekhawatiran pun muncul yaitu proyek mahal ini bisa rusak dalam waktu dekat, bahkan sebelum benar-benar digunakan secara maksimal oleh masyarakat. Anggaran ratusan juta bukan angka kecil. Di tengah kebutuhan desa yang begitu banyak, dana sebesar itu seharusnya menghasilkan pembangunan yang kokoh, tahan cuaca, dan memberi manfaat jangka panjang. Tapi yang terjadi, justru sebaliknya. “Ini bukan uang pribadi. Ini dana rakyat. Harusnya dikerjakan dengan hati-hati dan transparan,” ucap warga lain yang enggan disebutkan namanya.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Lembangloe dan pelaksana proyek belum memberikan satu pun klarifikasi. Sikap diam ini justru makin memperbesar kecurigaan publik. Warga mendesak adanya audit dari pihak berwenang. Mereka berharap inspektorat, pendamping desa, hingga aparat penegak hukum turun tangan mengusut mutu proyek yang disebut "asal jadi" ini. “Jangan tunggu jalan ini ambruk baru ada tindakan. Cegah sebelum rakyat benar-benar dirugikan,” tegas salah satu tokoh masyarakat.


Yang dipertaruhkan bukan hanya beton, tapi kepercayaan rakyat terhadap pengelolaan Dana Desa. Jika satu proyek saja sudah memunculkan dugaan seperti ini, bagaimana dengan yang lain? Kini, warga menunggu yakni apakah proyek ini akan diperbaiki, diusut, atau justru dibiarkan rusak perlahan seperti kepercayaan masyarakat yang kian terkikis? Rakyat tak butuh janji, tapi bukti. Proyek infrastruktur harus jadi simbol kemajuan, bukan sekadar formalitas anggaran. Apakah suara warga Bontomanai akan didengar, atau hanya jadi debu di antara tumpukan laporan? (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to ""Baru Dibangun, Sudah Rapuh?!" Jalan Beton Rp170 Juta di Gowa Tuai Amarah Warga"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel