Geger Nasional! Aqua Diduga Pakai Air Sumur Bor, Bukan dari Mata Air Pegunungan, DPR: Pembohongan Publik!

Jakarta, Sulawesibersatu.com — Publik dikejutkan oleh temuan mengejutkan dari hasil inspeksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke salah satu pabrik air kemasan merek Aqua di Subang. Merek yang selama puluhan tahun mengklaim produknya “berasal dari mata air pegunungan terpilih” itu ternyata menggunakan air dari sumur bor sedalam 100 meter!

Temuan ini sontak memicu kemarahan publik dan sorotan tajam dari Komisi VI DPR RI. Legislator Rivqy Abdul Halim bahkan menyebut praktik tersebut berpotensi sebagai bentuk pembohongan publik dan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Konsumen. “Kok beda dengan klaim di iklan? Di iklan dibilang dari mata air pegunungan terpilih dan tanpa rekayasa. Tapi faktanya dari sumur bor. Ini kontradiktif dan bisa menipu masyarakat,” tegas Rivqy dengan nada keras, Jumat (24/10/2025).

Menurut Rivqy, dugaan penggunaan air tanah tanpa transparansi melanggar Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-undang itu menjamin hak rakyat atas informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang produk yang dikonsumsi. “Kalau benar perusahaan itu menyesatkan publik lewat iklan, berarti sudah menipu jutaan konsumen Indonesia. Harus ada sanksi tegas dan pertanggungjawaban hukum,” ujarnya.

Lebih mengkhawatirkan lagi, praktik pengeboran dalam skala besar itu bisa menimbulkan kerusakan lingkungan serius mulai dari penurunan permukaan tanah hingga kekeringan di area sekitar pabrik. “Air tanah bukan sumber tanpa batas. Kalau diambil terus tanpa kajian, dampaknya bisa bencana ekologis,” ujar Rivqy menambahkan.

Komisi VI DPR RI memastikan akan memanggil PT Tirta Investama (produsen Aqua) bersama BPKN, YLKI, dan LPKSM untuk dimintai keterangan. Pemerintah diminta tidak tutup mata terhadap isu yang sudah menggegerkan publik ini. “Kami akan uji semua data, fakta, dan klaim yang mereka sampaikan. Kalau terbukti menipu, perusahaan harus diberi sanksi keras dan konsumen harus mendapat kompensasi,” tegas Rivqy.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi industri air kemasan nasional. Merek sebesar Aqua kini terancam kehilangan kepercayaan publik yang telah dibangun selama puluhan tahun dengan slogan “dari pegunungan alami”. Kini publik bertanya-tanya yakni apakah air yang mereka minum setiap hari benar-benar dari pegunungan? Atau selama ini, kita semua hanya meneguk air tanah dalam botol dengan label menipu? (AN/ZA)

Share this post