Terungkap! Ada Yang Ingin Bungkam Pers di Kalbar: Wartawan Diiming-Imingi Amplop, Dicatut Nama Gubernur, Lokasinya… Pendopo!
Pontianak Kalbar, Sulawesibersatu.com — Demokrasi kembali diuji. Di balik megahnya Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, terselip skenario gelap yang nyaris tak tercium. Sejumlah jurnalis lokal mengaku dihubungi oleh sosok misterius yang mengaku dari tim sukses gubernur terpilih. Bukan untuk wawancara. Bukan untuk undangan resmi. Tapi untuk menawarkan uang... dengan satu syarat yakni hapus berita kritis. Dan yang bikin jantung berdegup yaitu, “Bapak Gubernur sudah tunggu di Pendopo,” kata si penelepon. Pendopo. Simbol kekuasaan. Dijadikan titik temu operasi senyap.
Menurut kesaksian para wartawan, oknum itu bicara seolah-olah membawa mandat resmi. Ada "bingkisan", ada "amplop", dan ada "garansi aman". Tapi cara bicara dan narasinya mencurigakan. Terlalu terlatih. Terlalu licik. “Kami diarahkan ke Pendopo. Tapi gaya bicaranya seperti skenario film gelap. Kami sadar, ini bukan undangan biasa. Ini jebakan,” kata salah satu redaktur media online terkemuka di Kalbar.
Dan benar saja. Tak satu pun wartawan hadir. Mereka memilih mundur. Karena mereka tahu, Pers bukan untuk dibeli. Drama ini mencuat setelah publik dihebohkan oleh foto pertemuan sejumlah tokoh nasional yakni Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, staf kepresidenan, Rafi Ahmad hingga putra Gubernur terpilih, Arief Rinaldy, ST. Pertemuan itu memicu banyak tanya yakni ada agenda tersembunyi? Ada yang sedang diamankan? Atau... ada yang sedang disiapkan?
Sejumlah Pemimpin Redaksi menyatakan geram. Pendopo, rumah rakyat tidak boleh dijadikan arena transaksional bayangan. “Kalau ini murni modus oknum, ini kriminal. Tapi kalau ini akibat kelengahan dalam lingkaran kekuasaan, maka harus ada klarifikasi terbuka dari Gubernur. Segera,” tegas seorang jurnalis investigasi senior.
Skandal ini menjadi sinyal keras bahwa tekanan terhadap media kini tak lagi frontal, tapi diam-diam, sistematis, dan penuh jebakan moral. Namun satu pesan dari kalangan jurnalis Kalbar begitu jelas. “Kami tak akan datang. Kami tak akan tunduk. Pendopo bukan tempat barter. Nama gubernur bukan alat intimidasi.” Dan bila ini adalah ujian atas nyali pers Kalbar maka jawabannya sudah keluar yakni Pers tetap berdiri. Tanpa amplop. Tanpa kompromi. (TIM)
0 Response to "Terungkap! Ada Yang Ingin Bungkam Pers di Kalbar: Wartawan Diiming-Imingi Amplop, Dicatut Nama Gubernur, Lokasinya… Pendopo!"
Posting Komentar