Terbongkar! “Putu” Si Penghancur Hutan Kalimantan: Hutan Lindung Dikerat, Hukum Menghilang
Kubu Raya, Kalbar — Di balik sunyi rimba Kalimantan, tragedi sedang terjadi. Paru-paru dunia dibantai, bukan oleh bencana, tapi oleh manusia. Lebih tragis lagi yaitu pelakunya diketahui, bukti sudah di depan mata, tapi hukum bungkam.
Hutan lindung Sungai Manggis, yang semestinya jadi benteng terakhir alam tropis Indonesia, kini berubah jadi lahan pembantaian pohon. Di sinilah mafia kayu beroperasi terang-terangan. Mereka tak perlu bersembunyi karena mereka tahu, tidak ada yang mengejar mereka.
Pusat operasi ini diduga dikendalikan oleh sosok misterius namun dikenal luas: Ramsah alias Putu. Nama ini kini jadi momok di Desa Permata. Dialah “raja tanpa mahkota” pembalakan liar Kalimantan.
“Kami menemukan ratusan kubik kayu di tengah hutan. Ini bukan pencurian kayu, ini pemusnahan sistematis. Dan ini sudah lama berlangsung!” tegas Anggota Tim Investigasi Kujang, dalam laporan eksklusif.
Kayu-kayu hasil jarahan disebut dikirim ke somel-somel mini di Desa Mekar Sari, Sungai Asam, dan daerah sekitar. Perputaran uang? Diperkirakan miliaran rupiah setiap musim. Tapi yang paling menyakitkan adalah bukan hanya hutan yang hilang melainkan rasa keadilan rakyat yang ikut terbakar. “Pelaku diketahui. Lokasi sudah dicek. Kayu masih ada. Jadi, kenapa tidak ditindak?” ujar warga Desa Permata, geram.
Warga mencurigai adanya oknum aparat yang membekingi jaringan ini. Sebab tak mungkin kejahatan sebesar ini bisa berjalan tanpa perlindungan kekuasaan.
Ketika hukum tak lagi bisa menindak pelaku yang jelas di depan mata, maka sesungguhnya yang sedang mati bukan hanya hutan, tapi kepercayaan rakyat pada negara. Polisi hutan diam. Penegak hukum tak bergerak. Apakah hukum sudah disandera oleh uang haram? Ini bukan sekadar pencurian. Ini Genosida Lingkungan. “Kalau negara tidak hadir hari ini, maka generasi mendatang hanya akan mengenal hutan Kalimantan dari foto dan dongeng.”
Tim Kujang mendesak yaitu Tangkap Ramsah alias Putu sekarang juga! Usut jaringan mafia kayu sampai ke akar! Dan bersihkan aparat dari oknum yang membekingi!
Suara Rakyat untuk Bumi, yakni bertindaklah sekarang, atau Hutan Kalimantan hanya tinggal nama. Hutan kita sedang dibantai. Jika kita diam, maka kita adalah bagian dari kehancuran. "Hari ini Putu menebang pohon. Besok, anak cucu kita yang tumbang." (TIM)
0 Response to "Terbongkar! “Putu” Si Penghancur Hutan Kalimantan: Hutan Lindung Dikerat, Hukum Menghilang"
Posting Komentar