Rakyat Bergerak! Warga Dua Dusun di Jeneponto Patungan Beli Ambulans karena Negara Terlalu Sibuk!
Jeneponto Sulsel, Sulawesibersatu.com — Di tengah sunyinya perhatian pemerintah dan janji-janji yang tinggal janji, warga dua dusun terpencil di Kabupaten Jeneponto memilih bangkit. Mereka patungan bukan untuk bangun panggung hiburan atau gapura megah, tapi untuk sesuatu yang jauh lebih penting yaitu sebuah ambulans. Iya, ambulans. Karena nyawa tak bisa menunggu surat keputusan.
Dusun Batu-Batua dan Karampuang sudah terlalu sering kecewa. Mobil siaga desa yang seharusnya siap 24 jam malah lebih sering “hilang dari radar” saat dibutuhkan. Ada yang sakit tengah malam, ada yang kecelakaan di ladang tapi mobil tak bisa dipakai. Kenapa? “Karena sering dipakai pribadi oleh aparat. Dan saat dibutuhkan, mobil itu nggak pernah ada,” kata seorang warga Batu-Batua, Kamis (17/7), dengan nada kecewa.
Daripada terus menunggu, warga dua dusun ini membuat keputusan berani yakni urunan. Setiap orang menyumbang seikhlasnya. Tak peduli besar kecilnya, semua ikut. Petani, buruh tani, pedagang pasar, hingga pemuda dusun yang baru saja pulang merantau. Dalam waktu yang tak lama, mereka berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli satu unit mobil. Bukan mobil biasa tapi ambulans swadaya milik rakyat, untuk rakyat.
Yang paling penting, warga tidak mau hasil perjuangan ini dicatut atau diklaim oleh pemerintah desa. “Jangan sampai ditulis ‘Ambulans Desa Datara’. Ini bukan dari Pemdes. Tulisannya harus jelas yaitu ‘Ambulans Swadaya Masyarakat Dusun Batu-Batua dan Karampuang’. Karena ini murni dari rakyat,” tegas salah satu tokoh masyarakat.
Ini bukan cuma kendaraan. Ini adalah simbol perlawanan terhadap ketidakpedulian.
Ini adalah pesan keras dari rakyat kecil kepada sistem yang gagal hadir di saat genting. Ini adalah bukti bahwa solidaritas bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa dibanding birokrasi. “Ketika negara lambat, rakyat melaju. Karena nyawa tak bisa menunggu.”
Apa yang dilakukan warga Batu-Batua dan Karampuang adalah pengingat keras bagi kita semua bahwa kekuatan terbesar bukan selalu datang dari kantor-kantor mewah atau pejabat berpakaian rapi. Kadang, kekuatan itu lahir dari lumbung padi, teras rumah, dan kantong-kantong sederhana warga desa yang peduli satu sama lain. (TIM)
0 Response to "Rakyat Bergerak! Warga Dua Dusun di Jeneponto Patungan Beli Ambulans karena Negara Terlalu Sibuk!"
Posting Komentar