-->

Terbongkar Mafia Jerigen BBM di SPBU Ahmad Yani, Subsidi Rakyat Dijual, Negara Dirampok Setiap Hari!




Kubu Raya Kalbar, Sulawesibersatu.com — Di balik hiruk-pikuk motor yang mengantre rapi di SPBU, ternyata ada mesin kejahatan yang terus berdetak. SPBU Nomor 64.783.25 di Jalan Ahmad Yani II bukan cuma tempat isi bensin. Ia adalah pintu gerbang mafia. Di sanalah, subsidi BBM disedot secara sistematis, ditransfer dari pompa rakyat ke jerigen-jerigen rakus yang siap dijual dengan harga selisih demi keuntungan haram.


Apa yang tampak biasa, ternyata luar biasa jahat. Investigasi membongkar yaitu setiap pagi, lusinan motor datang silih berganti. Mereka beli BBM dalam jumlah kecil 1 liter, 2 liter. Tapi tunggu, BBM itu tak masuk ke tangki, melainkan langsung dituang ke jerigen. Tak sampai sejam, satu tim “pengantri bayaran” bisa kumpulkan ratusan liter. Dalam sehari? Nyaris 1.000 liter!


Dan yang paling keji yakni BBM subsidi itu dijual kembali Rp10.300 per liter padahal harga resminya hanya Rp10.000. Selisihnya cuma Rp300? Salah besar. Karena skala permainan ini membuat selisih kecil berubah jadi tambang emas ilegal yaitu Puluhan juta rupiah masuk kantong mafia setiap hari.


Tak jauh-jauh. Tak sembunyi-sembunyi. Gudang penyimpanan BBM subsidi berdiri tepat di sebelah SPBU!Dinding demi dinding menyimpan jerigen penuh hasil kecurangan. Dari luar tampak seperti bangunan biasa, tapi di dalamnya yakni Ratusan liter BBM rakyat ditimbun, siap dijual kembali.


Ini bukan kebetulan. Ini bukan kelengahan. Ini adalah skenario sistematis yang menunjukkan satu hal yaitu ada yang melindungi. Pemerintah sudah mengucurkan Rp56,1 triliun subsidi energi pada 2024. Rata-rata subsidi untuk Pertalite yakni Rp1.700 per liter.


Tapi ketika BBM subsidi diambil, dijual kembali, dan disimpan di gudang ilegal, maka itu bukan hanya pencurian. Itu adalah Pengkhianatan terhadap konstitusi, Perampokan terhadap APBN, serta Pembunuhan perlahan terhadap rakyat kecil.


Sementara mafia pesta di gudang, rakyat hanya dapat asap yaitu Sopir angkot terpaksa berhenti karena tak kebagian, Petani gagal panen karena BBM alat pertaniannya habis, Nelayan tak bisa melaut, Tukang ojek terpaksa beli di eceran yang lebih mahal, BBM subsidi yang menjadi hak rakyat, justru dikuasai oleh kelompok yang tak punya hati nurani. Dan semua itu terjadi tepat di depan mata aparat.


Pertanyaannya sederhana yakni bagaimana bisa gudang ilegal berdiri tenang di sebelah SPBU? Kenapa aparat diam? Serta apakah ada oknum yang ikut bermain? SPBU Ahmad Yani II ini hanya satu titik. Tapi kalau praktik ini dibiarkan, akan ada ratusan titik serupa di seluruh Indonesia. Maka pertanyaan utamanya berubah menjadi yaitu apakah negara kalah oleh jerigen?


Ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini adalah kejahatan terhadap rakyat, terhadap negara, terhadap masa depan. Kami tantang aparat untuk bertindak. Kami panggil Pertamina untuk bersuara. Dan kami ajak masyarakat untuk tak diam. Jika mafia jerigen ini tak ditindak, maka subsidi hanyalah ilusi. Dan Indonesia sedang memberi makan para perampok berseragam rapi.


Rakyat sudah muak. Jerigen-jerigen itu bukan hanya menimbun BBM, mereka menimbun hak kami. Jika Anda ingin keadilan, sebarkan. Jika Anda marah, suarakan. Karena BBM subsidi adalah hak kita semua. Bukan hak mafia. (TIM)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Terbongkar Mafia Jerigen BBM di SPBU Ahmad Yani, Subsidi Rakyat Dijual, Negara Dirampok Setiap Hari!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel