Neraka di Atas Sungai Gantarang, Jembatan Busuk, Anak Sekolah Main Judi Nyawa, Pemerintah Masih Duduk Manis?!
Maros Sulsel, Sulawesibersatu.com – Di atas aliran sungai yang tenang terletak di Dusun Gantarang Desa bontomatinggi Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros sulawesi Selatan (Sulsel), berdiri sebuah jebakan maut. Namanya jembatan gantung, tapi warga menyebutnya lain yaitu “Jembatan Neraka.”
Setiap langkah di atas papan lapuk itu adalah doa terakhir.
Setiap tarikan nafas saat menyeberang adalah perjudian hidup dan mati. Setiap pagi, anak-anak berseragam sekolah dipaksa melewati jalan kematian hanya karena pemerintah tidur, tuli, dan tidak peduli.
Jembatan ini sudah mati secara teknis. Tapi warga masih menggunakannya. Bukan karena bodoh, tapi karena mereka tidak punya pilihan. Papan lantainya berlubang sebesar kepala manusia, balok penopang sudah ambruk, sebagian kabel penyangga sudah copot dan menggantung tak berdaya.
Tidak ada pagar. Tidak ada pengaman. Tidak ada perbaikan. Hanya ada takdir. "Kami lewat sambil menahan napas. Anak-anak sekolah kami seberangkan satu-satu. Kalau terpeleset, selesai. Langsung jatuh ke sungai. Tapi harus lewat, karena kalau mutar 14 kilometer," ujar seorang ibu dengan suara gemetar.
Warga bercerita jika jembatan ini dulu dibangun oleh seorang calon anggota dewan. Sebagai alat politik. Tapi setelah menang, dia pergi. Jembatan ditinggal membusuk. Janji ditelan kabut. Sekarang, sisa dari jembatan itu hanya rangka kematian yang terus menunggu tumbalnya. Bayangkan anak-anak kecil, berpakaian sekolah, menyeberangi jembatan ini sambil melihat ke bawah, ke sungai yang menunggu mereka jatuh.
Mereka tidak tahu birokrasi. Tidak paham politik. Yang mereka tahu hanya satu yaitu mereka harus sekolah. Tapi jalannya adalah jembatan busuk yang bisa runtuh kapan saja. “Kalau bukan kami yang jatuh, mungkin besok. Atau lusa. Tapi pasti ada yang jatuh. Dan itu bisa anak kami,” kata seorang bapak yang sehari-hari mengantar hasil panen lewat jembatan itu.
Apakah pemerintah Kabupaten Maros dan Provinsi Sulawesi Selatan menunggu berita duka dulu baru bertindak? Apakah mereka menunggu viral? Menunggu anak-anak tenggelam? Menunggu headline berbunyi yakni “5 Warga Tewas Diterkam Jembatan Gantung”? Kalau begitu, tulis saja surat kematian dari sekarang. Biar cepat.
Kami sudah bersabar. Kami sudah bertahan. Tapi kalau kalian tetap diam, darah yang tumpah nanti bukan salah kami. Tapi salah kalian yang punya kuasa dan memilih duduk. Turun tangan sekarang! Bangun jembatan permanen! Atau nanti kalian akan bangun karena suara ratapan warga yang kehilangan nyawa. (TIM)
0 Response to "Neraka di Atas Sungai Gantarang, Jembatan Busuk, Anak Sekolah Main Judi Nyawa, Pemerintah Masih Duduk Manis?!"
Posting Komentar